Naikkan Harga Elpiji Biru, Pertamina Klaim Masih Bisa Rugi Rp2 Triliun
Minggu, 5 Januari 2014 - 14:53 WIB
Sumber :
- ANTARA/Oky Lukmansyah
VIVAnews
– Pertamina mengklaim, kerugian bisnis elpiji 12 kg di tahun 2014 bisa mencapai Rp2 triliun sekalipun harga elpiji berwarna biru itu telah dinaikkan rata-rata Rp3.959 per kg. Tabung elpiji yang awalnya seharga Rp90 ribu tersebut kini menjadi Rp120 ribu.
Menurut Pertamina, jika harga elpiji nonsubsidi itu tidak dinaikkan, mereka bisa menanggung kerugian yang lebih besar. “Dengan kenaikan harga ini, kami perkirakan masih rugi Rp2 triliun. Itupun kalau harga CP (Contract Price) Aramco US$837 per metrik ton dan kurs Rp10.500 per dolar AS,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, 5 Januari 2014.
Baca Juga :
Meski kewenangan menaikkan harga elpiji berada di tangan Pertamina, namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan hal itu. Ia berpendapat, kenaikan gas yang terlalu tinggi itu akan membebani rakyat yang kurang mampu. Untuk itu SBY saat ini tengah menggelar rapat terbatas untuk mencari solusi kenaikan elpiji 12 kg ini, sekaligus meminta saran dari BPK.