Tiongkok Turunkan Suku Bunga, Brent Bertahan di Atas US$80/Barel
Senin, 24 November 2014 - 14:35 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Pasar minyak stabil pada awal perdagangan di bursa Asia, Senin 24 November 2014. Harga minyak jenis Brent, sebagai patokan berada di atas level US$80 per barel, menyusul reli Jumat atas penurunan suku bunga di Tiongkok, dan dibarengi isu penurunan produksi minyak yang diusulkan para anggota Asosiasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC).
Seperti diberitakan
CNBC,
bursa saham Asia dan nilai tukar dolar AS menguat pada awal perdagangan Senin, dipicu oleh harapan pertumbuhan global yang meningkat, setelah Tiongkok mengumumkan penurunan suku bunga acuan. Selain itu, Bank Sentral Eropa mengindikasikan akan menambah stimulus moneternya dalam pembelian aset untuk meningkatkan laju perekonomian zona euro.
Setelah menguat pada Jumat pekan lalu, Brent stabil pada perdagangan di bursa Senin. Para analis menyatakan bahwa suplai dan permintaan secara fundamental cenderung jadi penghalang harga minyak melakukan reli lebih lanjut.
Brent diperdagangkan pada level US$80,43 per barel, naik hanya 0,07 sen dari pijakan awalnya. Namun, Brent sempat naik US$2,28 dengan mencapai level tertinggi pada harga perdagangan US$81,61. Minyak mentah AS diperdagangkan datar sekitar US$76,50 per barel.
Kejutan suku bunga Tiongkok dinilai mendorong kenaikan harga komoditas. "Namun, permintaan domestik yang lemah dan ketatnya syarat kredit di negara itu, kemungkinan akan terus membebani sentimen," ujar analis dari ANZ Bank.
Pasar akan fokus pada isu pertemuan OPEC yang akan memangkas produksi minyak, terkait kelompok produsen minyak itu akan menggelar pertemuan di Wina, Austria pada 27 November mendatang. Usulan pemangkasan produksi ini mencuat, setelah harga minyak jatuh yang terjadi akhir-akhir ini telah memukul pendapatan ekspor minyak 12 anggota OPEC.
Baca Juga :
Baca juga:
(asp)