Tiongkok Tawarkan Investasi Kereta Api Cepat US$5,5 Miliar

Kereta Super Cepat China
Sumber :
  • reuters
VIVA.co.id - Republik Rakyat Tiongkok mendatangi pemerintah Indonesia untuk menawarkan kerja sama pembangunan kereta cepat, atau High Speed Railway
(HSR), hari ini, Selasa 11 Agustus 2015.

Melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Badan Perencanaan Nasional, Menteri Pembangunan Nasional dan Reformasi Tiongkok, Xu Siaoshi menawarkan proyek HSR tersebut dengan nilai investasi US$5,5 miliar, atau sekitar Rp72 triliun.

"Tadi, kami sudah bicara tentang kerja sama pembangunan secara keseluruhan. Dan, saya sudah sampaikan, hal ini penting untuk pembangunan Indonesia lima tahun ke depan. Mereka (Tiongkok) mau investasi untuk HSR sebesar US$5,5 miliar," ujar Menteri PPN Andrinof Chaniago, setelah menggelar pertemuan tertutup dengan pihak Tiongkok, di kantornya, Jakarta.

Andrinof menjelaskan, dari dana investasi yang ditawarkan tersebut, Tiongkok meminta bunga dari proyek ini sebesar dua persen, dan dengan periode tenor cicilan selama 40 tahun.

"Itu berarti, grace period (tenggat waktu pembayaran) 10 tahun plus masa pengembalian selama 40 tahun," katanya

Meski yang ditawarkan ini terbilang menggiurkan, kata Andrinof, pihaknya tidak begitu saja menerima tawaran ini. Karena diketahui, dalam proyek kereta cepat ini, Negara Jepang juga tertarik untuk menggelontorkan dananya untuk proyek serupa.

Dengan begitu, lanjut Andrinof, dengan adanya dua negara yang melakukan penawaran, pihaknya akan lebih dulu mempelajari nilai ekonomi dan insvestasi dari kedua negara.

"Proposal keduanya sudah masuk, saya juga sudah perintahkan untuk review. Memang, semuanya banyak keunggulan. Keputusannya akan keluar dalam dua minggu ini, nanti akan tahu siapa yang pegang proyek ini," ujarnya

Dengan begitu, Andrinof yakin, dengan peminat yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, proyek pembangunan kereta cepat bisa dirampungkan di bawah waktu lima tahun.

"Proyek awalnya Jakarta-Bandung, mudah-mudahan bisa selesai dalam tiga tahun," kata Andrinof. (asp)