Timnas U-22, Sejarah Asia Tercipta di Tengah Prahara
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Bangga. Itulah kata yang tepat ditujukan kepada Timnas Indonesia U-22 yang baru saja berhasil mencatat sebuah sejarah baru di Asia Tenggara. Ya, armada Garuda Muda berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Gelar juara seakan membawa kita larut dalam kebanggan, dan sejenak melupakan prahara sepakbola di Indonesia.
Olympic Stadium, Phnom Penh, jadi saksi semangat juang tinggi yang ditunjukkan oleh Witan Sulaeman cs. Selasa 27 Februari 2019 jadi momen yang akan selalu dikenang oleh Indra Sjafri dan 23 pemain andalannya.
Ya, akhirnya Garuda kembali terbang tinggi setelah penantian panjang. Tak tanggung, di partai puncak Timnas U-22 berhasil mengalahkan musuh bebuyutan, Thailand. Sempat tertinggal lebih dulu di menit 56 lewat gol Saringkan Promsupa, Timnas U-22 tak patah semangat.
Hanya berselisih dua menit saja, Timnas U-22 membuktikan militansinya saat Sani Riski Fauzi membobol gawang Korraphat Nareechan. Kedudukan menjadi sama kuat 1-1.
Seluruh pecinta sepakbola yang ada di stadion maupun di seantero tanah air berjingkrak dan bersorak, saat Timnas U-22 berbalik unggul. Tepatnya di menit 64, gol Osvaldo Haay berhasil mengoyak gawang Nareechan dan memastikan sejarah baru tercipta di Asia Tenggara. Timnas U-22 juara Piala AFF U-22 2019, setelah mengubur ambisi Thailand dengan skor akhir 2-1.
Sebuah oase di tengah dahaga gelar dan prahara dunia sepakbola Indonesia. Bagaimana tidak, Timnas U-22 berhasil membuat bangga Indonesia saat induk federasi tertinggi sepakbola Indonesia, PSSI, tengah diterpa kasus pengaturan skor.
Jadi, mari kita lupakan sejenak masalah pengaturan skor dan menikmati kegembiraan bersama Timnas U-22. Para pejuang muda yang terbukti tak remuk saat masalah besar menimpa sepakbola.
Kita Bisa Asal Kita Mau
Kerja keras, doa, dan kehendak Tuhan dianggap Indra sebagai jimat kesuksesan pasukannya. Eks pelatih Bali United dan Timnas U-19 ini merasa ia dan para pemain sudah memberikan usaha yang begitu maksimal baik di dalam dan di luar lapangan.
Setelah berhasil membawa Timnas U-22 juara, Indra membuktikan bahwa kalimat yang sering diucapkannya, "semangat menolak menyerah" begitu mujarab. Ada satu lagi, sebuah kalimat yang terasa wajib diingat dan dijalankan. Indra mengingatkan bahwa gelar juara bisa dimenangkan andai ada semangat dan niat.
"Alhamdulillah. Hari ini hari yang baik bagi kita semua. Tuhan jawab doa kita semua. Ini berkat kerja keras. Semoga pada ajang selanjutnya kita diberikan kelancaran kembali," kata Indra dalam rillis PSSI yang diterima VIVA.
"Alhamdulillah setelah waktu 2013 juara Piala AFF U-19, sekarang U-22. Kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita bisa asal kita mau,” ucapnya.
Perasaan bangga juga tak bisa ditutupi oleh salah satu pahlawan kemenangan Timnas U-22 di partai final, Osvaldo Haay. Winger lincah yang membela Persebaya Surabaya ini mencetak gol kemenangan lewat sebuah sundulan manis.
"Tentunya saya sangat bangga mencetak gol di partai final. Tapi ini bukan karena saya, karena kerja keras dari teman-teman semua. Saya mengucap syukur kepada Tuhan, Indonesia bisa menjadi juara," ujar Osvaldo..
"Intinya sangat berterima kasih, sungguh luar biasa mereka datang ke stadion. Juga suporter yang ada di Tanah Air. Sangat terima kasih kepada semuanya," katanya.
Sejarah Asia Milik Indonesia
Setelah berhasil menjuarai turnamen bergengsi kelompok umur, ada beberapa rekor yang ditorehkan Timnas U-22. Rekor ini merupakan sebuah sejarah baru yang dicatat Indonesia di turnamen ini. Ya, yang pertama jelas bahwa Indonesia adalah negara pertama yang berhasil menjuarai Piala AFF U-22.
Sebelumnya, turnamen ini pernah diadakan pada 2005. Akan tetapi saat itu, namanya masih Piala AFF U-23. Setelah itu, Piala AFF U-22 rencananya digelar pada 2011 di Indonesia.
Akan tetapi, turnamen ini urung digelar lantaran Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, tak bisa menggelar pertandingan. Alhasil, Indonesia gagal jadi tuan rumah kedua turnamen ini setelah Thailand.
Lalu, ada sosok Indra yang juga mencatat rekor baru dalam kariernya. Indra adalah gelar kedua yang disumbangnya di Timnas Indonesia kelompok umur. Sebelum membawa Timnas U-22 meraih gelar Piala AFF U-22 2019, Indra pernah mengantar Timnas U-19 juara Piala AFF U-19 2013 silam.
Tak cuma itu, Indra menambah rekor yang membuktikan tim yang diasuhnya lebih dominan dari Thailand. Ya, pelatih berusia 56 tahun itu meenambah rekor tiga kemenangan saat jumpa Thailand. Sisanya, satu kali bermain imbang dan hanya menelan satu kekalahan.
Tak berhenti sampai di situ. Timnas U-22 jadi satu-satunya tim yang berhasil membobol gawang Thailand di ajang ini. Sebelumnya, gawang Tim Gajah Perang perawan dalam empat laga, tiga laga di fase grup dan satu laga semifinal.
Sederet rekor ini adalah sejarah baru dan akan senantiasa menjadi motivasi untuk Indonesia. Tak cuma itu, Timnas U-22 juga diharapkan bisa kembali terbang tinggi di ajang SEA Games 2019 Manila. Mampukah Garuda Muda kembali terbang tinggi lagi?
Selamat kepada Timnas U-22 atas gelar juaranya. Terima kasih atas perjuangan dan kerja kerasnya. Semoga, Timnas U-22 akan kembali berhasil meraih prestasi apik meraih medali emas SEA Games yang akan mulai digelar pada 30 November 2019.