Warga Papua Minta Persipura Perkarakan Eks Bintang Timnas

jakarta all star kalahkan indonesia u-23
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAbola - Masyarakat Papua yang mengatasnamakan Paguyuban Papua meminta Persipura Jayapura menyeret salah satu ikon sepakbola Indonesia,  Rochy Putiray, ke meja hijau. Mereka berang karena mantan pemain timnas Indonesia tersebut dianggap telah melecehkan Mutiara Hitam sebagai salah satu juara Liga Super Indonesia (ISL).

Kekecewaan kelompok ini berawal dari pernyataan yang disampaikan oleh Rochy dalam acara Mata Najwa di Stasiun Televisi Metro TV beberapa waktu lalu. Saat itu,  Rochy sempat mengatakan bahwa juara ISL sudah diatur sebelum kompetisi dimulai.

"Itu sama saja melukai perasaan masyarakat Papua. Kami menuntut Rochy untuk membuktikan ucapannya. Dan tolong, Persipura menyeret Rochy ke meja hijau," ujar Ketua Paguyuban Papua Jakarta, Albert Prawer di Senayan, Kamis, 18 Desember 2014.

Persipura memang merupakan tim kebangaan warga Papua. Mutiara Hitam tercatat sebagai tim tersukses di ISL dengan tiga gelar juara (2008-09, 2010-11, dan 2012-13).

Rochy sendiri merupakan salah seorang mantan penyerang terbaik Indonesia. Lahir di Maluku, Ambon, 44 tahun lalu, Rochy, dikenal sebagai pemain nyentrik. Selain gemar mengecat rambutnya dengan warna cerah, pemain yang pernah memperkuat South China dan Kitchee SC itu juga tak jarang tampil dengan sepatu dengan warna yang berbeda.

Albert menuturkan pihaknya akan menunggu langkah nyata Persipura hingga 3 hari ke depan. Jika manajemen Mutiara Hitam tak bersedia menyeret Rochy ke pengadilan, Albert beserta para pendukungnya akan melaporkan Rochy ke Polda Metro Jaya.

Albert juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghentikan program Mata Najwa karena dianggap tidak independen. "Sangat tidak etis, Najwa Sihab yang merupakan pimpinan Metro TV menandatangani petisi #BekukanPSSI," bebernya.

Gerakan #BekukanPSSI memang kembali mencuat. Sejumlah pengguna facebook menggalangnya dalam menyikapi berbagai peristiwa yang mewarnai sepakbola nasional belakangan ini, seperti isu suap dan insiden sepakbola gajah di Divisi Utama. 

Albert Cs tidak sejalan dengan gerakan ini. Menurutnya, langkah ini justru akan merusak stabilitas sepakbola Indonesia. Bahkan bakal lebih parah, seandainya  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi ikut-ikutan mendukung gerakan tersebut.

"Kami minta Menpora bersikap bijak. Sepakbola Indonesia sudah dalam keadaan yang aman dan stabil. Jangan sampai kondisi dirusak orang-orang yang sudah gagal menangani PSSI."

"Kami di sini atas nama Persipura Mania dan masyarakat Papua. Jujur saja, kami resah dengan gerakan ini. Membekukan PSSI sama saja membunuh Persipura yang musim depan akan membawa nama Indonesia di kancah AFC Cup," jelas Albert. (ren)