Teknologi SUGBK yang Belum Optimal saat Timnas Vs Islandia

Stadion Utama Gelora Bung Karno
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Peresmian renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, telah digelar Minggu malam 14 Januari 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Momen tersebut dilanjutkan dengan laga uji coba internasional antara timnas Indonesia kontra Islandia.

Sekitar 40 ribu pasang mata menyaksikan dan merasakan langsung perubahan tampilan dari arena olahraga kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Sejumlah aspek pun jadi pembeda dari bangunan cagar budaya yang mulai dibangun pada 1960 itu.

Dari sisi penerapan teknologi, SUGBK versi "kekinian" menawarkan beberapa hal menarik. Sebut saja  scanner di gerbang masuk tiap tribun, papan skor LED dengan layar raksasa serta tata cahaya penerangan dan lain sebagainya.

Bahkan, sebelumnya tribun GBK pun menyediakan akses wi-fi internet 4,5 G. Lantas bagaimana testimoni para penonton usai merasakan langsung daya tarik teknologi di "GBK milenia" ini?

"Teknologi sepertinya enggak jauh beda dengan sebelumnya. Belum terlalu terasa buat penonton. Jumlah akses gerbang tribun dengan scanner terlalu sedikit yang mengakibatkan panjangnya antrean. Layar raksasa sudah bagus, namun belum bisa ada tayangan replay gol atau peluang kedua tim," ungkap Nugroho, suporter timnas asal Cipayung, Jakarta Timur, yang hadir bersama dua rekannya.

"Sinyal internet tetap langka di GBK, wi-fi 4,5G enggak dapat sama sekali. Tata cahaya lampu juga harusnya dibuat lebih 'entertaining' saat momen peresmian, apalagi harga tiketnya lumayan buat kantong suporter," tambah Nugroho.

Dengan harga tiket termurah senilai Rp100 ribu dan kapasitas mencapai 70.000 penonton, laga tersebut memang seharusnya bisa menyuguhkan sajian hiburan menarik yang memukau bagi publik olahraga Tanah Air. (one)