Piala Dunia 2018, Tak Ada Ampun bagi Pemain Curang

Ilustrasi wasit asing
Sumber :
  • Reuters/Carl Recine

VIVA – Penggunaan video assistant referees (VAR) sudah pasti diterapkan di Piala Dunia 2018. Meski hingga kini masih menimbulkan pro dan kontra, namun Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) tetap pada keputusannya.

VAR dinilai akan membantu wasit dalam menjalankan tugas. Setiap momen yang krusial bisa dilihat kembali dari tayangan ulang, dan sang pengadil mendapat bantuan dari mereka yang bertugas memantau video.

Pada Piala Dunia 2018 nanti, setidaknya dipasang 33 kamera di lapangan yang pengawasannya berpusat di Moskow. Ada dua kamera pemantau offside, delapan kamera super slow-motion, dan empat ultra slow-motion.

Selama masa percobaan di berbagai ajang, VAR berguna untuk melihat tayangan gol, pelanggaran di kotak penalti, pelanggaran keras, dan kekeliruan putusan. Namun, untuk di Piala Dunia 2018 akan ada penambahan.

Badan Pembuat Aturan Sepakbola Dunia (IFAB) memutuskan bakal menerapkan kartu merah susulan yang terjadi akibat pelanggaran namun tidak kelihatan wasit. Pemantau video dapat memberi masukan kepada wasit melalui sambungan komunikasi.

"Jika terjadi sesuatu dan terlewat dari pantauan, itu bisa dikaji melalui VAR, dan asisten VAR dapat memberi informasi kepada wasit sehingga bisa memberi kartu merah," tutur Direktur Teknik IFAB, David Elleray, dikutip dari Times.

Biasanya hal ini terjadi karena adanya pelanggaran yang diawali trik licik dari pemain. Jadi, sikutan dan tindakan lainnya yang terjadi di atas lapangan kini takkan lagi bisa lolos dari hukuman. (ase)