FIFA Akui Penjualan Suara Saat Voting Tuan Rumah Piala Dunia

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker

VIVA.co.id – FIFA telah mengakui, bahwa para anggota komite ekskutif mereka, telah menjual suara dalam voting penentuan tuan rumah Piala Dunia. Kecurangan itu bahkan terjadi dalam banyak kesempatan, termasuk penentuan tuan rumah Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

"Sekarang jelas bahwa beberapa anggota Komite Eksekutif FIFA, menyalahgunakan posisi mereka dan menjual suara pada berbagai kesempatan," demikian disebutkan dalam dokumen hukum, yang diajukan ke pengadilan di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Mirror pada Rabu, 16 Maret 2016, FIFA juga mengatakan mantan anggota, Chuck Blazer dan Jack Warner, termasuk diantara orang-orang yang telah menjual suara untuk memperoleh uang, untuk memenangkan Afrika Selatan.

Blazer dan Warner, serta beberapa individu lain, memperoleh pembayaran sebesar USD 10 juta, untuk memilih Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Kecurangan FIFA terbongkar, setelah badan sepakbola dunia, itu menggagalkan ambisi AS menjadi tuan rumah.

Sebenarnya sudah ada kesepakatan, untuk memberikan kesempatan bagi AS, menjadi penyelenggara Piala Dunia pada 2022. Namun sebagian anggota komite eksekutif, melakukan perubahan di saat terakhir. Mereka mengalihkan suara, untuk mendukung Qatar sebagai tuan rumah pada 2022.

AS pun murka dan langsung membongkar skandal, yang melibatkan para petinggi FIFA. Termasuk Sep Blatter, yang ketika itu menjabat sebagai presiden FIFA, juga legenda sepakbola Prancis, Michel Platini yang menjabat presiden UEFA.