Simeone Kritisi Aturan Gol Tandang UEFA

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone
Sumber :
  • Reuters / Carl Recine

VIVA.co.id – Regulasi produktivitas gol tandang memang sudah diterapkan UEFA lebih dari lima dasawarsa. Regulasi yang pertama kali diterapkan pada tahun 1965 itu, ditujukan untuk menentukan pemenang jika hasil pertandingan dalam dua leg berakhir imbang.

Regulasi ini mengharuskan sebuah tim bekerja ekstra untuk bisa memenangkan pertandingan. Bukan cuma sekedar menang, tapi juga harus memperhitungkan jumlah gol yang dicetaknya terutama saat tampil di markas lawan.

Tak sedikit pihak yang menentang aturan ini. Salah satunya adalah pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Simeone menilai, regulasi ini sedikit tidak adil dan lebih menguntungkan pihak lawan yang berstatus sebagai tim tandang.

Dalam pandangan Simeone, satu gol tandang dari tim tamu wajib dibalas dua gol oleh tim kandang. Sebab, meski nantinya laga berakhir imbang namun tim lawan unggul produktivitas gol tandang, tim tuan rumah akan menelan kekalahan, atau tersingkir dalam sebuah kompetisi.

"Saya selalu mengatakan kepada orang yang bertanggung jawab di UEFA, bahwa tim yang bermain di pertandingan tandang kedua akan lebih diuntungkan," kata Simeone dikutip ESPN.

"Jika (pertandingan) imbang, kemudian mereka memiliki 30 menit lebih untuk mencetak gol maka akan berarti ganda (gol yang harus dibuat tim tuan rumah). Ada banyak nasib yang dipertimbangkan dari (aturan) ini," ujarnya.

Selanjutnya, Atletico akan bertandang ke King Power Stadium, markas Leicester City, dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu 19 April 2017 dini hari WIB. (mus)