Borneo FC Kritisi Sistem Pertandingan Piala Gubernur Kaltim

Para pemain Borneo FC
Sumber :
  • Twitter/@PusamaniaBorneo

VIVA - Berstatus tuan rumah, Borneo FC justru melontarkan kritikan pedas kepada Panitia Piala Gubernur Kaltim 2018. Salah satunya, terkait sistem pertandingan yang digunakan dalam turnamen pramusim berhadiah Rp1 Miliar ini.

Kritikan itu datang dari kapten tim Borneo FC, Reonald Tumpamahu. Menurutnya,  sistem pertandingan yang digunakan tidak sesuai. Ditambah lagi dengan jadwal padat yang sangat berpotensi membahayakan keselamatan pemain.

"Tidak perlu pertandingan harus diselesaikan dengan 120 menit. Kalau imbang langsung saja adu penalti ini.  Ini Turnamen pra musim bukan Piala Dunia. Dengan sistem seperti ini sangat melelahkan pemain dan ujungnya membahayakan pemain juga, " ucapnya.

Dalam Piala Gubernur Kaltim ini, pertandingan memang hanya memiliki jeda satu hari untuk beristirahat. Selain itu, selama babak penyisihan juga diterapkan setiap pertandingan harus ada pemenang tidak mengenal hasil imbang.

Dampaknya, durasi semakin panjang dan mengurus fisik pemain. Selama Piala Gubernur Kaltim, beberapa pemain sudah mengalami cedera parah. Salah satunya pemain asing,  PSIS Semarang Brono Silva harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditackling pemain Arema, Arthur Cunha.

"Tidak hanya tim kami, tim lain Sriwijaya, Persebaya, Arema dan semuanya pasti sama. Semoga pertandingan final dan perebutan tempat ketiga, pantia bisa menerapkan sistem pertandingan yang lebih tepat, " harapnya.
     
Turnamen Piala Gubernur Kaltim 2018 ini tinggal  menyisahkan dua laga lagi, yaitu perebutan tempat ketiga antara Borneo FC melawan Persebaya dan partai final mempertemukan Sriwijaya FC vs Arema di Stadion Palaran, Samarinda.