Insiden Suporter Tewas, Bos Persija: Harus Ada Hukuman yang Bikin Jera

Eks CEO Persija Jakarta, Gede Widiade.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (04-02-18)

VIVA – Bos Persija Jakarta, I Gede Widiade menilai, insiden kekerasan di dunia sepabola yang terjadi berulang-ulang dan berujung jatuhnya korban jiwa, disebabkan sanksi yang tidak menimbulkan efek jera.

"Efek jera tidak pernah diberikan kepada suporter dan klub," kata Gede Widiade dalam acara Indonesia Lawyers Club yang disiarkan tvOne, Selasa malam, 25 September 2018. 

"Hukuman apa pun yang diberikan, jika tidak bisa membuat rasa jera klub dan suporter, itu (hukum) tidak masalah buat mereka," lanjutnya.

Dia mencontohkan, hukuman denda miliaran rupiah terkait peanggaran berat hanya membuat jera klub-klub kecil di daerah. Namun klub-klub di kota besar, hukuman denda tersebut bukan masalah besar bagi mereka. 

Oleh karena itu, dia menyarankan PSSI untuk merumuskan hukuman seperti apa yang diterapkan jika insiden serupa terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Jadi coba hukuman itu yang membuat efek jera. Rumuskan. Kalau sampai terjadi lagi (kasus serupa), hukumannya sudah diputuskan," jelasnya. 

Gede Widiade pun memiliki usul yang terbilang ekstrim dan menurutnya cukup membuat efek jera. Khususnya jika terjadi kasus berat seperti insiden tewasnya suporter.

"Downgrade (degradasi) atau satu tahun menggelar pertandingan tanpa suporter. Kalau tidak boleh menonton satu tahun, bisa dibayangkan (kerugian yang diterima suporter dan klub terkait)," katanya.

Seperti diketahui, sepakbola Indonesia kembali berduka setelah seorang suporter tewas dikeroyok sejumlah oknum suporter jelang laga Persib Vs Persija di Gelora Bandung Lautan Api, Minggu 23 September 2018 lalu.