Langkah Serius LIB dalam Memerangi Pengaturan Skor

CEO PT LIB Risha Adi Wijaya (kanan) dan COO PT LIB Tigorshalom Boboy (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus pemanggilan CEO PT LIB oleh Satgas Anti-Mafia Bola di kantor LIB, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Putra Haryo Kurniawan

VIVA – Pengaturan skor menjadi isu yang sedang marak terjadi di Liga Indonesia. Untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi di musim depan PT Liga Indonesia (Baru), sebagai operator kompetisi menunjukkan langkah serius.

LIB melanjutkan kerja sama dengan Sportradar. Sportradar merupakan perusahaan penyedia data yang berbasis di Kota St Gallen, Swiss. Mereka memiliki metode yang disebut Fraud Detection System (FDS) untuk mencegah manipulasi pada sebuah pertandingan. Metode tersebut telah digunakan UEFA, termasuk DFB Jerman.

AFC juga sudah lebih dulu menjalin kerja sama dengan Sportradar pada 2013 lalu. LIB menilai Sportradar menjadi partner yang tepat karena memiliki rekam jejak yang bagus dalam mencegah manipulasi dan pengaturan pertandingan.

Dalam kerja sama tersebut, salah satunya membantu LIB untuk mendapatkan data dari Sportradar. Data yang diperoleh kemudian digunakan sebagai rujukan untuk menyelidiki kejahatan dalam pertandingan.

Tak hanya itu, LIB dan Sportradar juga berencana mengadakan sosialisasi serta edukasi tentang match fixing pada Maret mendatang kepada kontestan Liga 1 2019, terutama 10 klub yang telah mengantongi lisensi sebagai klub profesional.

"Ini merupakan tahun kedua kami menjalin kerja sama. Sportradar bukan hanya menyangkut data, karena mereka juga mengetahui karakter atau gerak-gerik suatu pertandingan. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah kejahatan terjadi di sepak bola," ujar CEO LIB, Risha Adi Widjaya dalam rilis yang diterima VIVA.

Sebagai perusahaan penyedia data yang membantu memerangi manipulasi pertandingan, Sportradar juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak interpol untuk menindak langsung pihak yang terlibat.