LCA Bisa Jadi Tambang Emas untuk Persib

Persib Bandung Juarai Final ISL 2014
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAbola - Manajemen Persib Bandung memastikan akan menaikan jumlah anggaran tim sepanjang musim 2015 sebesar 20-30 persen dari total nilai anggaran musim lalu. Hal itu menyusul padatnya jadwal pertandingan yang mesti dilakoni Maung Bandung.

Seperti diketahui selain harus bertarung di kompetisi reguler, Indonesia Super League (ISL) yang musim depan akan kembali ke format kompetisi penuh. Persib pun harus berlaga di ajang antarklub Asia, entah Liga Champions Asia (LCA) ataupun AFC Cup jika gagal melewati hadangan lawan di babak play-off.

Selain itu, Firman Utina cs juga harus bertarung di Piala Indonesia, meski mendapatkan wild card dari PT Liga Indonesia yang memutuskan Persib 'hanya' perlu memulai kampanye di ajang kompetisi kasta kedua itu dari babak 16 besar alias tak perlu berjuang dari babak awal.


"Sudah dipastikan kebutuhan anggaran musim depan bakal lebih besar karena kita akan tampil di sejumlah kompetisi. ISL, Piala Indonesia, Liga Champions atau AFC Cup. Jadi sebisa mungkin kita harus melakukan efisiensi untuk menekan pengeluaran yang lebih besar," papar Direktur Umum PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Risha Adiwijaya.


Apalagi menurut Risha di pentas Asia, Persib sudah dipastikan tak bisa leluasa menggarap sisi marketing atau sponsorship karena aturan yang diberlakukan AFC membuat Persib tak bisa menarik lebih banyak sponsor untuk dipasang logo atau brand-nya di jersey tim seperti halnya di kompetisi ISL.


"Diluar sponsor apparel, aturan AFC hanya mengizinkan satu sponsor yang bisa dipampang di jersey. Lalu pemasangan iklan atau sponsor di sisi lapangan juga tak bisa sembarangan karena AFC juga melakukan pembatasan. Jadi kondisi ini juga menyulitkan kami untuk menggaet lebih banyak sponsor," jelas Risha.


Meski begitu, terlepas dari kekhawatiran soal anggaran tim dan sponsorship. Pengurus PT PBB dan tim sepatutnya menyadari jika kompetisi antarklub Asia sebenarnya menawarkan ladang dolar yang cukup menggiurkan, khususnya LCA.


Sebab berdasarkan aturan pemberian prize money yang diberikan AFC kepada tiap tim yang berlaga di LCA, nilai uang yang dapat diperoleh untuk ukuran klub sepak bola di Indonesia sebenarnya sangatlah menggiurkan.


Ketika Persib nanti tampil di fase play-off 2 melawan wakil Vietnam, Hanoi T & T, 10 Februari 2015, uang subsidi perjalanan sebesar 20 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp253,7 juta (Kurs USD 1 = Rp12,685) bakal masuk ke kas Persib. Nilai subsidi perjalanan yang sama, juga bakal diterima Persib jika mampu lolos ke play-off 3 menghadapi Seoul FC (Korea Selatan).


Pundi-pundi uang Persib bakal jauh lebih tebal jika bisa lolos ke fase grup. Di tahap ini, otoritas tertinggi sepak bola Asia menetapkan prize money sebesar 40 ribu dolar Amerika, atau sekitar Rp507,4 juta untuk setiap kemenangan yang diraih. Sementara untuk hasil draw dihargai 20 ribu dolar, atau Rp253,7 juta. Pundi-pundi uang tersebut akan bertambah karena nilai travel subsidy yang ditetapkan juga tergolong besar yakni 34.200 dolar setera dengan Rp433,82 juta.


Nilai prize money yang bakal diperoleh klub peserta LCA tentu saja akan semakin tebal jika mampu menembus fase knock-out bahkan hingga juara. AFC menetapkan klub juara LCA berhak memperoleh hadiah uang USD 1,5 juta atau sekitar Rp 19 miliar.