Doa Ramadhan Bustomi untuk PSSI dan Menpora

VIVA.co.id - Mandeknya liga sepakbola serta gagalnya tarkam elite Sunrise of Java Cup di Banyuwangi membuat pemain Arema Cronus kembali menghadapi situasi tak jelas.

Pemain yang rindu dengan kompetisi dan sepakbola yang sehat berharap dualisme serta konflik antara kubu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera berakhir. Pemain berharap ada hikmah yang bisa dipetik selama Ramadhan ini.

Hal itu yang diharapkan oleh gelandang Arema Cronus Ahmad Bustomi. Pemain asli Malang itu berharap dua kubu bisa mendapatkan hikmah Ramadhan dan segera menemukan formula yang tepat untuk kembali satu arah memajukan sepakbola Indonesia.

"Semoga di bulan Ramadhan para pemimpin kita di sana bisa saling introspeksi diri dan menumbuhkan sepakbola yang sehat,” katanya.

Bagi pemain yang biasa memakai nomor punggung 19 itu, sepakbola yang sehat adalah sepakbola yang diakui oleh induk sepakbola dunia, FIFA. Sepakbola yang membangun pembinaan dengan baik memiliki timnas berkaulitas dan liga yang sehat tanpa ada dualisme kepentingan.

“Sepakbola yang sehat itu, ya, yang tidak di-banned, tidak kena sanksi, maju seperti negara lain di Singapura atau Thailand. Pembinaannya bagus, prestasinya bagus dan tidak ada dualisme kepentingan,” tuturnya. (art)