Komdis PSSI Usut Bentrok Suporter di Yogyakarta

Kantor PSSI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A.

VIVA.co.id – Bentrok antar supporter dengan aparat kepolisian pecah usai pertandingan Persiba Bantul dengan Persis Solo dalam lanjutan Liga 2, akhir pekan lalu, Minggu 7 Mei 2017. 

Dalam kejadian itu satu unit motor milik polisi dibakar massa dan dua polisi mengalami serta banyak mobil berplat AD dipecah kacanya oleh sekelompok suporter.

Atas kejadian tersebut, Komisi Disiplin PSSI tidak tinggal diam dan menunggu hasil laporan dari pengawas pertandingan yang saat itu berakhir dengan kedudukan 1-1 ini.

“Dari informasi yang kami terima memang ada sejumlah tulisan di tribun penonton yang bernuasa provokasi," tutur salah seorang anggota Komdis PSSI, Dwi Irianto saat dikonfirmasi, Senin 8 Mei 2017.

"Bahkan karena tulisan itu menyebabkan laga sempat dihentikan sebelum akhirnya kembali dilanjutkan setelah tulisan provaktif tersebut diturunkan. Tapi kami tak bisa bergerak sebelum adanya laporan dari PP (perangkat pertandingan),” lanjutnya.

Tak hanya menyebabkan laga dihentikan sekitar 10 menit di pertengahan babak kedua, adanya tulisan provakatif di tribun timur itu yang menyulut kericuhan antar suporter di luar stadion setelah pertandingan selesai.

“Nanti Rabu besok 10 Mei 20107 Komdis akan rapat dan dilihat apakah PP laga Persiba melawan Persis akan membuat laporan atau tidak,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, Komdis PSSI sudah memiliki aturan terhadap pelanggaran yang terjadi di dalam lapangan. Dia mencontohkan adanya larangan pemasangan spanduk atau poster di tribun timur, maka area tersebut harus benar-benar steril. 

Bila dilanggar, panpel bisa terancam sanksi. Sedangkan terkait keributan suporter di luar stadion, dia menjelaskan hal itu sudah menjadi kewenangan kepolisian.

“Secara pribadi saya menyesalkan animo suporter yang tinggi harus tercoreng tindakan anarkistis,” ungkapnya.