Ramai-ramai Mengkritik Jadwal Padat Serie A

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte
Sumber :
  • Uefa.com

VIVA – Satu per satu liga top Eropa musim ini sudah berakhir. Dari mulai Ligue 1 yang disetop di pertengahan musim, lalu menyusul Bundesliga dan LaLiga.

Kini tinggal dua liga tersisa yakni, Premier League dan Serie A. Premier League tinggal menyisakan 1-2 pertandingan lagi, sedangkan Serie A masih memiliki 4 laga sisa.

Situasi ini membuat klub-klub Serie A mulai gusar. Apalagi, beberapa di antara mereka juga masih harus bertanding di Liga Europa dan Liga Champions, bulan Agustus 2020 mendatang.

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, memberikan sedikit sentilan. Dia menilai Paris Saint-Germain yang akan dihadapi di perempatfinal Liga Champions, cukup diuntungkan karena sudah tak memiliki jadwal di Ligue 1.

Sebelum tampil di Liga Champions, PSG akan tampil di final Coupe de France (vs Saint Etienne, 25 Juli) dan final Coupe de la Ligue (vs Olympique Lyon, 1 Agustus).

"Saya tahu PSG bermain dalam dua laga Piala di Prancis sebelum Liga Champions. Saya tak tahu apakah lebih baik tampil dalam 13 pertandingan Serie A seperti kami atau dua laga kompetitif ditambah sejumlah laga persahabatan. Kita akan lihat," kata Gasperini dilansir Sky Sport Italia.

Lalu, kritikan muncul dari pelatih Inter, Antonio Conte. Dia merasa performa anak asuhnya jeblok karena sangat kelelahan. Apalagi, pertandingan Inter kerap dimainkan di malam hari.

"Saya ingin orang-orang melihat jadwal pertandingan untuk Inter karena kalender kami gila dan dirancang untuk membuat kami bermasalah. Kami selalu bermain larut malam, dan tim yang kami hadapi selalu memiliki hari istirahat tambahan dengan kami. Ini adalah fakta dan anomali," kata Conte dilansir Football Italia.

Kritikan juga datang dari pelatih Napoli, Gennaro Gattuso. Dia merasa para pemain dianggap robot yang mampu bermain di jadwal padat.

"Ini adalah sesuatu yang membuat kami khawatir, tapi sekarang kami mengambil bagian dalam olahraga lain. Ini bukan sepakbola," ujar Gattuso, dikutip dari Football Italia.

"Bermain setiap tiga hari dan tanpa adanya suporter adalah suatu hal yang berbeda, para pemain bukan robot. Saya tidak bisa mengatakan hal buruk tentang tim ini," imbuhnya.

Baca juga:

Nyaris Kalah di Kandang AS Roma, Inter Milan Keluhkan Jadwal Padat

Hati-hati PSG, Atalanta Makin Ganas dengan 93 Gol!

Gennaro Gattuso: Ini Bukan Sepakbola, Pemain Bukan Robot!