Memori Pahit Guardiola di Piala Super Spanyol

Jose Mourinho (kanan) & Pep Guardiola
Sumber :
  • Zimbio

VIVAnews - Pelatih Barcelona, Pep Guardiola memiliki kenangan pahit kala memperkuat Barcelona melawan Real Madrid di ajang Piala Super Spanyol. Guardiola pun menargetkan timnya meraih Piala Super 2011.

Pelatih 40 tahun ini sangat dominan melawan pasukan Jose Mourinho musim lalu. Tapi, Madrid selalu menjadi ujian terbesar bagi Barca.

"Kami harus mempertahankan trofi yang kami raih dalam dua tahun terakhir," kata Guardiola kepada Tribalfootball.

Guardiola telah enam kali meraih Supercopa de Espana. Empat kali sebagai pemain Barca (1991, 1992, 1994, 1996) serta dua kali kala menjadi pelatih (2009, 2010).

Tapi, Pep selalu gagal meraihnya jika bersua Madrid di final. Dimulai pada 1991. Barca takluk 0-1 di kandang Camp Nou dari Madrid. Di Santiago Bernabeu, Madrid kembali menang telak 4-1 untuk unggul agregat 5-1.

Pada 1994, Madrid di kandangnya unggul 3-1 atas Barcelona. Real kembali juara dengan agregat 4-1 setelah ditahan Barca 1-1 di kandangnya.

Kenangan pahit Pep terjadi pada 1997. Sebagai kapten, ia memimpin Barca unggul 2-1 atas Madrid di Camp Nou. Tapi di Bernabeu, Madrid membalas 4-1 untuk berbalik unggul agregat 5-3. Kenangan pahit inilah yang memotivasi Guardiola.

"Ini laga final, sehingga tak boleh ada kesalahan sekecil apa pun," lanjut Guardiola. "Saya harap para pemain menampilkan kemampuan terbaiknya."

Beberapa masalah harus segera diatasi Guardiola, yakni cedera yang menimpa empat pilarnya serta minimnya masa persiapan. Ketidaksiapan Barca bisa dilihat dari hasil laga pramusim.

Hasil dua kali menang, dua seri, serta dua kali kalah dari enam laga pramusim bukan menggambarkan kekuatan Barca sesungguhnya. "Sedikit dari pemain kami yang bermain 90 menit selama pramusim," tutur Guardiola. (art)