Cuma di Indonesia Media Online Abal-abal Merajalela

Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo menyebut, hanya di Indonesia saja, media online abal-abal merajalela. Dan, ini dinilai sebagai fenomena yang khas negeri ini. 

"Fenomena (media) abal-abal ini, tidak ada di negara lain, Timor Leste enggak ada, bulan kemarin saya ke sana, tidak ada media abal-abal. Malaysia, apalagi Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, ini khas Indonesia," ujar Yosep, Rabu, 4 Januari 2017.

Kemudian, Yosep menuturkan, alasan kenapa media abal-abal ini hanya berlaku di Indonesia. Melihat dari sudut pandanganya, media itu seakan-akan menjadi ketakutan tersendiri bagi segelintir pihak, misalnya pejabat.

"Kalau disudutkan dengan dibuat berita bahwa pejabat korup, pejabat itu akan datang dan menyelesaikannya dengan cara 86, damai, dikasih uang, sehingga pemberitaannya jadi positif. Ini yang tidak boleh," kata Yosep.

Yosep mengatakan, media online abal-abal ini selalu berupaya untuk memutarbalikan fakta-fakta, membuat berita fiktif, dan membenturkan satu sama lain. "Ini tidak boleh," ujar dia.

Untuk itu, Dewan Pers mendesak pemerintah untuk terus melakukan literasi media, khususnya mengenai pemberitaan yang menyebar di dunia maya.

"Karena, masyarakat ini mengalami gegap gempita teknologi. Dulu yang tradisinya membaca, sekarang mem-forward berita yang tidak tahu asal usul kebenarannya ke grup WhatsApp, atau lainnya. Literasi media harus dilakukan," katanya. (asp)