VIDEO: Robot Sukses Operasi Mata Manusia
- pixabay/Twnynina
VIVA.co.id – Sebuah percobaan operasi mata dengan menggunakan robot telah berhasil dilakukan di rumah sakit di Inggris. Keberhasilan ini dianggap sebagai terobosan. Sebab ini merupakan upaya bedah mata dengan robot pertama kali dan sukses dijalankan.
Dikutip dari Live Science, Rabu 17 Mei 2017, dalam uji coba tersebut ahli bedah menjalankan operasi pembedahan membran dari 12 pasien. Enam pasien menjalankan operasi dengan metode tradisional, sedangkan enam pasien lainnya menggunakan teknik operasi robot.
Hasil operasi menunjukkan, pasien yang menjalani teknik robot mengalami pendarahan yang lebih sedikit secara signifikan. Pasien kategori ini juga sangat sedikit mengalami kerusakan pada retina mereka.
Dua pasien dengan teknik robotik mengalami pendarahan mikro, yang berarti sedikit mengalami pendarahan. Selain itu dua pasien teknik ini mengalami 'sentuhan retina', yang berarti ada peningkatan risiko sobekan retina.
Sementara pada pasien dengan teknik tradisional, lima pasien mengalami pendarahan mikro dan dua pasien mengalami 'sentuhan retina'.
"Teknik ini merupakan impian operasi bedah mata di masa depan," ujar profesor oftalmologi Universitas Oxford, Inggris, Robert E. MacLaren.
Kolega MacLaren, Marc de Smet menjelaskan, teknik operasi mata dengan robot itu disebutkan lebih presisi dibanding teknik operasi tradisional. Sistem operasi mata dengan robot itu memberikan presisi tinggi pada 10 mikron, yakni sekitar 10 kali lebih presisi dari yang biasa dilakukan ahli bedah.
"Kami telah menunjukkan keamanan dalam operasi rumit ini," ujar de Smet, yang turut membantu mendesain robot tersebut.
Selain de Smet, kolega lain yang terlibat dalam desain robot itu yakni Maarten Steinbuch, profesor teknik Universitas Eindhoven, Belanda. Awal sistem kerja robot itu sudah muncul pada 2011 dan kemudian mereka meningkatkan penggunaan sistem kerja robot itu pada 2015, dengan diuji pada babi. Pertimbangan peneliti memilih sampel babi karena, hewan itu punya ukuran mata yang sama dengan manusia.
Tim MacLaren pertama kali menggunakan sistem robot ini pada manusia, pasien berusia 70 tahun dari Oxford pada September 2016.
Setelah berhasil pada uji pertama pada manusia, tim MacLaren menerapkannya pada 11 pasien dalam uji klinis secara acak. Tahap ini untuk mengukur akurasi sistem robot dibanding kemampuan tangan ahli bedah.
Robot operasi mata itu berbentuk seperti tangan mekanis dengan tujuh motor independen yang bisa membuat gerakan sepresisis satu mikron. Robot beroperasi di dalam mata melalui lubang tunggal berdiameter kurang dari 1 milimeter dan keluar masuk mata melalui lubang yang sama.
Meski yang masuk ke dalam mata adalah robot, namun tetap masih ada campur tangan ahli bedah. Para ahli bedah mengendalikan robot menggunakan semacam joystick dan layar sentuh untuk mengatur manuver robot.
Walau terbilang sukses, peneliti mengakui terobosan operasi bedah mata dengan robot ini masih dalam tahap awal untuk pengembangan teknologi baru.