Bakmantur Bak Anti-Lumpur Karya Siswa SMP Purbalingga

Siswi SMPN 3 Mrebet, Purbalingga, menciptakan bak anti lumpur alias Bakmantur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA – Masih banyak penduduk yang mendapatkan sumber air dari galian tanah atau dikenal dengan air sumur.

Beberapa air sumur masih berlumpur ketika tersalur ke bak mandi, sehingga kerap susah untuk membersihkannya.

Dua siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Mrebet, Purbalingga, menciptakan bak anti lumpur alias Bakmantur.

"Metode menggunakan penyaring pada keran kurang efektif, karena kalau lama kelamaan lumpur menumpuk pada keran dan menyebabkan kerusakan,  bahkan setelah menumpuk, akhirnya lumpur lolos," ujar Fima Wati, salah satu penelitinya kepada VIVA.co.id, ditemui di Balai Kartini beberapa waktu lalu.

Nah, bagaimana bentuk Bakmantur ini, Fima dan rekannya Elsanada Fransiska membuat bentuk desain bak seperti tabung, di mana bagian bawah melengkung atau cekung.

Permukaan alas bak mandi cekung, menggunakan prinsip bidang miring pesawat sederhana, yang memudahkan kotoran lumpur bergerak ke pusat cekungan pembuangan.

Kemudian lubang pembuangan bak berada di tengah cekungan, pada lubang pengeluaran disambung dengan paralon yang sudutnya melengkung pula. Ini untuk melancarkan aliran lumpur keluar.

Paralon dipasang dari tengah bak, dan memanjang ke bagian luar bak, sehingga lubang pengeluaran bak bisa dibuka.

Setelah disiapkan desain bak seperti demikian, nah, cara kerja Bakmantur dengan memanfaatkan gaya sentripetal, yaitu gerakan melingkar seperti sebuah pusaran air, maka partikel-partikel campuran air seperti lumpur akan terkumpul di tengah pusaran.

Setelah lumpur atau kotoran terkumpul di pusat cekungan atau lubang pembuangan, maka keran pada lubang pembuangan dibuka sesaat untuk membuang lumpur.

"Cukup lima kali gerakan memutar, buka keran pembuangan tiga detik, lumpur akan keluar semua, kita sudah memasukkan kadar lumpur yang diukur dan yang keluar kadarnya sama," jelas Fima. (ren)