Kisah Tragis 6 Hewan Laut yang Terdampak Sampah Plastik

Bangkai paus sperma yang terdampar di Taman Nasional Wakatobi
Sumber :
  • Instagram Kementerian LHK

VIVA – Tak dimungkiri, plastik mengambil peran penting bagi kehidupan umat manusia di planet Bumi ini. Akan tetapi, dampaknya juga bukan main.

Seekor paus sperma yang mati terdampar di area perairan Wakatobi, baru-baru ini, di dalam perutnya mengandung hampir 6 Kilogram sampah plastik. Hati siapa yang tak pilu melihatnya?

Tim ahli dari Balai Balai Taman Nasional Wakatobi, yang menolong hewan malang itu, memang tidak dapat memastikan sampah-sampah plastik itu - yang terdiri dari kresek, botol, hingga sandal jepit - sebagai penyebab kematian paus tersebut.

Namun, kita tentu sudah tak asing dengan isu sampah plastik sebagai masalah bagi kelestarian alam, bahkan mengancam kelangsungan hidup hewan terutama di lautan.

Berikut ini contoh dari spesies laut yang paling terkena dampak polusi plastik. VIVA Digital merangkumnya dari laman One Green Planet.

1. Kura-kura


Seperti banyak hewan laut lainnya, penyu laut mengira sampah plastik sebagai sumber makanan yang layak, kadang-kadang menyebabkan penyumbatan dalam sistem pencernaan mereka.

Studi terpisah dari 2013 menunjukkan sebanyak 50 persen penyu laut menelan plastik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mati karenanya. Studi lain tentang spesies Loggerhead menemukan bahwa 15 persen kura-kura muda yang diteliti menelan sejumlah besar plastik sehingga sistem pencernaan mereka terhambat.

2. Anjing dan singa Laut

Kehidupan makhluk laut dapat terjerat dalam berbagai puing-puing laut, seperti jaring ikan dan umpan. Namun, ada sejumlah anjing laut dan singa laut yang terjerat dalam kantong plastik yang menyebabkan cedera dan kematian.

Sebuah studi delapan tahun di Alaska Tenggara dan British Columbia mendokumentasikan 388 singa laut yang terjerat dalam puing-puing plastik. Kantong plastik dan karet gelang ini dapat melekat pada hewan sehingga menyebabkan infeksi dan kematian yang parah.

3. Burung laut


Polusi plastik menyebabkan kematian jutaan spesies burung laut setiap tahun. Bisa dibilang lebih dari burung lainnya, spesies Albatros laysan telah sangat dipengaruhi oleh sampah plastik melalui teknik berburu mereka.

Ketika burung laut ini menyelam ke lautan untuk menangkap ikan, cumi-cumi, atau makanan lain, mereka tanpa sadar mematuk plastik yang 'berenang' di sekitar perairan.

Yang mengejutkan, sekitar 98 persen dari albatros yang diteliti, ditemukan telah menelan beberapa jenis puing plastik. Setelah plastik tertelan, itu menyebabkan penyumbatan di saluran pencernaan dan dapat menusuk organ dalam.

4. Ikan

Ikan, bersama dengan hampir semua mamalia laut yang membawa masuk air melalui insangnya, semakin berisiko menelan plastik mikroskopis. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Exeter Inggris menemukan bahwa plastik mikroskopis ini justru lebih sulit dilepaskan ketimbang menelan secara lisan sampah plastik.

5. Paus dan Lumba-lumba

Seperti mamalia laut lainnya, paus sering salah mengartikan sampah plastik di laut sebagai sumber makanan potensial. Dalam beberapa spesies, mirip dengan albatros, mulut ikan paus begitu besar sehingga tanpa sadar mengambil puing-puing plastik (teknik yang diamati pada paus balin).

Sebuah penelitian juga menemukan bahwa ratusan spesies cetacea telah terkena dampak negatif oleh polusi plastik dalam dua dekade terakhir. Obstruksi sering menusuk dan merobek lapisan lambung, yang menyebabkan kelaparan dan kematian.