Body Shaming Ngatain Wanita Gemuk, Pria Ini Terancam Dipecat

Orang yang mengalami kegemukan atau obesitas.
Sumber :
  • Pixabay/ cocoparisienne

VIVA – Akhir-akhir ini, istilah body shaming sedang naik daun dan dikaitkan dengan UU ITE yang bisa berujung pidana bagi pelakunya.

Apa sih body shaming itu? Secara sederhana, body shaming berarti komentar yang mengolok-olok tubuh seseorang. Sebenarnya body shaming ini sering kita temui di keseharian, baik secara langsung maupun di media sosial. Secara tak sadar mungkin juga kita pernah menjadi pelakunya, karena dianggap hal yang wajar atau bermaksud gurauan pada teman.

Ujaran misalnya 'kamu kok gendut, sih?', 'itu alis atau jalan tol?', 'ih, kulitnya belang,' itu termasuk contoh body shaming. Intinya, body shaming adalah setiap tindakan yang mengejek atau menghina fisik atau penampilan seseorang.

Pelaku body shaming di media sosial dapat dijerat Pasal 27 ayat (3) UU ITE, yang berbunyi: "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik."

Mengutip dari Hukum Online, untuk mengetahui apakah body shaming di media sosial dapat dikategorikan sebagai penghinaan, kita bisa merujuk pada pasal penghinaan ringan menurut Pasal 315 KUHP, yang berbunyi:

"Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, diancam karena penghinaan ringan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah."

Dengan adanya undang-undang tersebut, maka sudah sepatutnya kita menjaga dalam berkomentar di media sosial. Bukan saja supaya tak terjerat hukum, tetapi karena body shaming itu sendiri merupakan perbuatan yang menyinggung perasaan orang lain.

Contoh kasus berikut ini bisa memberikan gambaran tindakan body shaming yang berujung kehilangan pekerjaan.

Seorang personal trainer di sebuah pusat kebugaran di Singapura, Shah Cutler, diskors dari tempat kerja setelah mengolok-olok wanita gemuk secara terbuka di media sosial.

Dilansir dari Yahoo Style, yang dimuat pada 23 November 2018, Cutler mengunggah foto wanita bertubuh besar tak dikenal sedang memesan es krim. Foto itu dinaikkan dalam Instagram Story, dengan keterangan: "Wtf sudah gendut masih ingin es krim? Menjijikkan".

Postingan itu langsung mendapat kritik secara online, hingga sampai ke telinga atasan Cutler, yang kemudian mengeluarkan pernyataan ke Facebook bahwa pihaknya menyayangkan tindakan itu.

"Telah menjadi perhatian kami bahwa posting terbaru oleh seorang pelatih FF di media sosial, ditemukan telah menggunakan pernyataan tidak sensitif terhadap anggota masyarakat dan kami ingin meminta maaf atas segala penderitaan yang disebabkan," kata pernyataan itu.

“Kami telah melakukan penyelidikan internal dan menghentikan tugasnya sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sejak itu, dia telah meminta maaf secara terbuka atas perilakunya melalui posting Instagram dan memahami sensitivitas komentarnya," tambahnya.

Cutler di akun Instagramnya mengeluarkan permintaan maaf secara publik, “Saya ingin meminta maaf dengan tulus untuk posting story IG terbaru saya. Saya terlalu gegabah dan memahami pernyataan tidak sensitif yang tidak beralasan dan menyinggung,” tulisnya.

Tak lama setelah merilis permintaan maaf itu, Cutler dikabarkan menghapus akun media sosialnya.

Insiden tersebut membangkitkan reaksi warganet. Sebagian mereka meminta agar Cutler dipecat. Pusat kebugaran juga mendapat imbasnya, di mana klien prospektif mengatakan takut untuk bergabung menjadi anggota.

"Saya akan bertanya-tanya apakah pelatih kebugaran di gym Anda akan menjadi seperti pelatih yang tidak sensitif ini (Cutler), dan membuat komentar yang mempermalukan seperti itu di antara mereka sendiri pada ukuran tubuh atau bentuk saya," tulisnya.