225 Juta Serangan Siber Sasar Indonesia, Mayoritas Malware

Media breifing BSSN dengan media
Sumber :
  • Twitter/@BSSN_RI

VIVA – Sepanjang 2018, Badan Siber dan Sandi Negara mendeteksi serangan siber mencapai 225,9 juta. Salah satunya serangan berasal dari malware

"Data 225,9 juta serangan siber yang masuk ke Indonesia 2018. Kita bisa melihat kebanyakan 40 persen malware," kata Direktur Deteksi Ancaman Badan Siber dan Sandi Negara, Sulistyo, di Jakarta, Kamis, 7 Februari 2019. 

BSSN bekerja sama dengan organisasi nirlaba bernama Honeynet untuk mendeteksi serangan siber yang masuk ke Indonesia. 

Honeynet telah memasang sekitar 21 titik sensor Honeypot pada enam provinsi. Sensor tersebut saat ini dipasang di sejumlah kampus, tapi akan dikembangkan ke Pemda ke depannya. Dari sensor itu diketahui ada 12,8 jutaan serangan sepanjang 2018. Untuk serangan malware mencapai 513.863 serangan. . 

Data Honeynet menunjukkan, tiga negara dengan sumber serangan tertinggi yaitu Rusia dengan 2,5 jutaan sumber serangan, China dengan 1,8 jutaan, dan Amerika Serikat  dengan 1,4 jutaan. 

Kepala BSSN, Djoko Setiadi mengatakan kerja sama ini adalah respons badan siber terhadap keamanan siber di Indonesia. Dengan Honeynet adalah bentuk jaringan kemitraan badan tersebut dengan komunitas masyarakat.

Honeypot menjelaskan adalah sistem untuk merekam dan mempelajari teknik serangan yang ada. 

"Informasi interaksi dengan Honeypot direkam untuk mempelajari berbagai teknik serangan yang terus berubah dan berkembang, informasi yang direkam di antaranya IP address, sumber serangan, instruksi yang dijalankan dan perubahan yang dilakukan oleh penyerang. Honeynet merupakan jaringan kemitraan BSSN dengan komunitas masyarakat," kata dia.