Tenang, Samsung Galaxy S10 Aman dari Malware dan Bahaya Wifi

Samsung Galaxy S10 Plus.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Perusahaan keamanan komputer dan internet, McAfee mengumumkan memperpanjang kerja sama dengan Samsung dan Turk Telekom. Pengumuman ini dilakukan pada gelaran Mobile World Congress 2019. 

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa 26 Februari 2019, McAfee mengatakan kerja sama itu untuk memperluas industri keamanan siber para konsumennya. McAfee berkomitmen untuk mengembangkan kemitraan tersebut untuk memastikan keamanan yang dibangun terintegrasi antara perangkat dan jaringan. 

Kerja sama McAfee dan Samsung sudah masuk tahun kelima. Keduanya bekerja untuk melindungi pengguna ponsel di seluruh dunia. 

Kali ini McAfee akan menjaga keamanan bagi ponsel Samsung Galaxy S10. Caranya dengan pre-installed pada anti-malware protection McAfee VirusScan. Antivirus itu juga akan mendukung layanan Samsung Secure Wi-Fi yang disediakan McAfee untuk melindungi konsumen dari bahaya Wi-Fi. 

Menurut perusahaan tersebut, hal itu penting untuk seluruh ekosistem bekerja sama memproteksi konsumen dari sejumlah serangan. 

McAfee mengungkapkan, Mobile Threat Report terbaru. Pada 2018 serangan backdoor, cryptomining berbahaya, aplikasi palsu dan banking Trojan meningkat. 

Aplikasi palsu meningkat paling signifikan sebanyak 10 ribu pada Juni 2018. Jumlahnya mencapai 65 ribu pada akhir tahun lalu. 

McAfee Labs 2019 memprediksikan kejahatan dunia maya akan mencari cara agar bisa dipercaya perangkat. Kepercayaan ini digunakan untuk mengontrol perangkat Internet of Things melalui pemecahan password dan mengeksploitasi kerentanan lain. 

Salah satunya menggunakan voice assistant. Penggunaan teknologi ini mencapai lebih dari 25 juta diseluruh dunia. 

Voice Assistant banyak digunakan untuk sejumlah perangkat di rumah seperti mengontrol lampu dan mengunci pintu. Banyaknya konektivitas bisa menjadi peluang untuk kegiatan jahat. 

"Sebagian besar perangkat IoT telah dikompromikan oleh mengeksplotasi kerentanan yang belum sempurna. seperti password yang mudah ditembak dan pengaturan default yang tidak aman," ujar Fellow and chief Scientist McAfee, Ray Samani. (dhi)