Mengejutkan, Ancaman Keamanan Siber Melonjak hingga 6.000 Persen
- HIMSS
VIVA – Dalam riset internal yang dilakukan perusahaan teknologi IBM bahwa selama tiga bulan terakhir terjadi lonjakan ancaman keamanan siber hingga 6.000 persen.
Meskipun mencapai angka tertinggi, namun menurut Direktur Utama IBM Indonesia, Tan Wijaya, sudah banyak perbaikan di berbagai sisi untuk perusahaan.
Ia lalu mencontohkan teleconference yang keamanannya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, kata Tan, jika sebelumnya bisa masuk ke layanan dengan mudah sekarang sudah dibekali menggunakan password.
"Kita juga bisa melihat beberapa teleconference yang tadinya tidak dilengkapi password sehingga tidak bisa masuk akses konten pornografi sekarang sudah dilengkapi dengan password," kata Tan, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 18 Juni 2020.
Dari sisi awareness juga sudah ditingkatkan termasuk di dalamnya level keamanan siber. Lantas, bagaimana dengan keamanan siber di Indonesia? Tan mengaku jika sejumlah perusahaan di Tanah Air sudah menerapkan protokol keamanan.
Hal ini bisa ditemui dari perusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan (financial institution) yang mengkover keamanan dengan cukup ketat dan melakukan perbaikan secara kontinyu, termasuk tools untuk mendukung keamanan juga sudah mulai diperbaiki.
"Permintaan terhadap solusi keamanan siber kepada kami sangat tinggi sekarang. Artinya, awareness dan pay attention-nya sangat tinggi juga," ungkapnya. Selama COVID-19 banyak perusahaan yang mulai berpindah menggunakan cloud untuk menjaga keamanan.
Tan menuturkan adaptasi teknologi itu juga meningkat secara global sebanyak 34 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I 2020.
"Selama COVID-19 orang mulai berpikir bagaimana mengadopsi teknologi yang lebih agile dengan cost effective. Sisi lain komitmennya lebih short term. Ini dimungkinkan menggunakan cloud technology," jelas dia.