Hewan Ini Kebal COVID-19, Harganya Rp3 Juta per Ekor

Kepiting Kristal yang dipancing di lepas pantai Australia Barat dapat dijual dengan harga lebih dari Rp3 juta per ekor.
Sumber :
  • abc

Hewan ini kebal COVID-19. Harganya tak tanggung-tanggung, Rp3 juta per ekornya. Adalah Kepiting Kristal Australia yang merupakan salah satu hewan bercangkang yang paling dicari di dunia.

KP Kepiting ilKepiting kristal hidup 80 kilometer dari lepas pantai Australia Barat 90 persen hasil tangkapan diekspor ke China. Produk ini bisa dihargai AUS$300 (Rp3 juta) per ekor setelah dihidangkan.

Kepiting jenis ini hidup 80 kilometer dari lepas pantai Australia Barat pada kedalaman air 800 meter.

Sepanjang tahun, para nelayan dari perusahaan penangkapan hasil laut, West Coast Deep Sea, pergi ke perairan dalam untuk mencarinya.

Direktur West Coast Deep Sea, Glen Bosman,yakin jika kepiting kristal dari daerahnya adalah yang terbaik di dunia.

Kepiting kristal memiliki warna putih pucat, dengan kaki-kaki yang lebih pendek dan beratnya bisa lebih dari dua kilogram, atau empat kali lebih besar dari kepiting biasa.

Glen mengatakan kepiting-kepiting banyak dihidangkan di restoran China kelas atas, juga di restoran-restoran Australia sebelah timur dengan harga yang mahal.

"Lebih dari 95 persen kepiting kami dijual ke pasar China dan dihidangkan sebagai jamuan makan," katanya.

"Kepiting diletakkan di tengah meja, dipatah-patahkan menjadi beberapa bagian, lalu dibagi dengan sejumlah orang sesuai ukurannya."

"Di restoran Australia, seekor kepiting seberat 2 kilogram dijual dengan harga lebih dari AUS$300 [sekitar Rp3 juta], tetapi di China kemungkinan besar harganya lebih mahal."

Satu ekor Kepiting Kristal yang ditangkap di perairan West Australia dapat mencapai berat lebih dari 2 kilogram.

Supplied: WAFIC

Karena kepiting ditangkap sepanjang tahun, pasokannya terjamin selalu tersedia. Istimewanya, Kepiting Kristal tak terkena dampak pandemi COVID-19, sehingga sangat eksklusif dengan harga yang mahal.

Glen mengaku jika pasar kepiting kristal "lumayan" tidak terpengaruh hingga saat ini. "Produk kami biasanya habis dalam dua-hingga tiga hari dan kami akan menangkapnya seminggu sekali," katanya.

"Permintaan tetap relatif stabil, yang lebih menjadi masalah adalah transportasi udara untuk masuk ke pasar,” tambah dia.

"Mungkin ada penurunan harga 10 persen, jumlah ekspor kami sedikit berkurang, tetapi permintaan tetap sama." Pasar perdagangan kepiting kristal adalah pasar yang sulit ditembus.

Hanya ada tujuh izin penangkapan ikan di Australia, empat di antaranya berada di Australia Barat dan sebagian besar izinnya telah dipegang selama lebih dari 30 tahun.

Dengan memiliki empat kapal penangkap ikan, Glen mengatakan bisnis penangkapan hasil laut adalah bisnis yang mahal.

"Seluruh infrastrukturnya saja memakan biaya operasi yang sangat mahal dengan biaya kapal masing-masing lebih dari satu juta dolar," katanya.

"Tidak ada yang tertarik untuk menjual izin mereka, karena bisnis perikanan ini telah terbukti, juga karena kuota yang diterapkan, kami dapat mengatur kebutuhan operasional dan keuangan untuk memenuhi permintaan pasar dengan pendapatan yang wajar."

"Sangat sulit untuk masuk ke bisnis perikanan, bukan tidak mungkin, hanya sulit."

Sekitar 90 persen dari hasil tangkapan Kepiting Kristal ini diekspor ke China.

Supplied: WAFIC

Bisnis perikanan yang berkelanjutan

Pada tahun ini, 10 perusahaan perikanan milik negara bagian Australia Barat telah memenuhi persyaratan Marine Stewardship Council (MSC), yang secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata global untuk representasi regional.

Mereka menyumbang hampir 90 persen dari nilai tangkapan di perikanan komersial negara bagian.

West Coast Deep Sea adalah salah satu perusahaan yang ikut berkontribusi.

Glen mengatakan dorongan untuk menjalani sertifikasi MSC adalah demi mempertahankan standar global yang tinggi.

"Pada awalnya pemerintah mendorong langkah ini dengan menyediakan A$14 juta untuk membantu pendanaan sertifikasi untuk sektor perikanan," katanya.

"Ini telah menghilangkan faktor biaya. Kedua, sebagai eksportir produk makanan laut dan anggota Organisasi Perdagangan Dunia, Anda harus menunjukkan jika produk yang Anda kirim ke luar negeri adalah produk yang berkelanjutan.

"Ini juga berfungsi sebagai jaminan, jika nanti ada ancaman lingkungan di sektor perikanan yang melibatkan pihak-pihak lain, kami memiliki pijakan untuk mengatakan: "Ini adalah penilaian independen yang objektif yang kami miliki, yang memastikan kami memenuhi praktik terbaik untuk perikanan berkelanjutan di seluruh dunia ". "

Ilmuwan peneliti senior CSIRO, Ingrid van Putten, mengatakan perikanan di Australia Barat menjadi yang terdepan pada skala global.

"Australia Barat telah berada di garis depan dalam melakukan hal-hal ini sejak lama," kata Dr Ingrid van Putten.

"Mereka memiliki banyak pengalaman pertama di dunia, termasuk abalone dan lobster batu WA. Mereka benar-benar memimpin dalam hal sertifikasi perikanan mereka.

"Mereka adalah terdepan di dunia."

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News