Hacker yang Pernah Nyerang Acer kini Hantam Jasa Marga

Dugaan kebocoran data pribadi Jasa Marga.
Sumber :
  • Tangkapan layar Twitter @FalconFeedsio

VIVA Tekno – Dugaan kebocoran data menimpa Jasa Marga di mana kabar tersebut pertama kali ditulis oleh akun Twitter @FalconFeedsio. Dalam tangkapan layar yang diunggah, postingan tersebut diberi judul 'Indonesia's Largest Tollway PT Jasa Marga Hacked by Desorden'.

"Vendor in hackers forum has added Indonesia's Largest Tollway Operator PT JASAMARGA. They claims to have 252GB of data, coding and documents, and involves their users, customers, employees, corporate and financial data. #databreach #darkweb #deepweb #cyberrisk," tweetnya, dikutip VIVA Tekno pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Dia mengatakan bahwa Desorden yang merupakan vendor hacker, menjual data Jasa Marga yang mereka klaim sebesar 252GB, di mana itu terdiri dari data, coding dan dokumen.

Tidak hanya itu, kebocoran juga kabarnya melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan bahkan data perusahaan serta keuangan Jasa Marga.

"Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://www.jmto.co.id), operator jalan tol dan jalan tol terbesar di Indonesia, dengan laba bersih Rp1,62 triliun pada tahun 2021," tulis hacker dalam postingannya.

"Kebocoran data melibatkan 252 GB data, coding, dan dokumen di 5 server mereka. Pelanggaran data melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka. Berikut adalah contoh kartu ID nasional (KTP) pengguna dan dokumen internal perusahaan," lanjut mereka.

Desorden adalah grup hacker atau peretas pendatang baru yang menjadi terkenal pada musim gugur 2021 setelah serangkaian pelanggaran data profil tinggi.

Kantor pusat Jasa Marga

Photo :
  • Jasa Marga

Pada bulan September dan Oktober 2021, Desorden melakukan serangkaian serangan terhadap target seperti Acer Taiwan, Acer India, SkyNet.com.my Malaysia Logistics, ProTempts, dan ABX Express Enterprise.

Para hacker atau peretas menjelaskan bahwa serangan mereka bermotivasi finansial dan menargetkan rantai pasokan dan perusahaan besar.

Pada Oktober 2021, Acer India mengonfirmasi bahwa lebih dari 60GB informasi sensitif jutaan pelanggan Acer dicuri termasuk nama, alamat dan nomor telepon beberapa juta klien.