Kenali 5 Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu, Jangan Sampai Kamu Tertipu

Ilustrasi pelamar kerja.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA Digital – Pencari kerja perlu mengetahui soal ciri-ciri lowongan kerja palsu yang banyak tersebar. Lowongan kerja semacam ini tentunya sangat merugikan. Terlebih kerap kali ditemukan beberapa oknum memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyebarkan lowongan kerja palsu dengan mengatasnamakan perusahaan-perusahaan ternama.

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan sebesar 1,87 persen lowongan kerja baru pada 2022 dibanding 2021. Menurut platform JobStreet, peningkatan jumlah lowongan kerja juga berpotensi meningkatnya lowongan kerja palsu. Oleh karenanya ciri-ciri lowongan kerja palsu penting untuk diketahui, agar tidak menjadi korban.

Ciri paling umum dari lowongan kerja palsu adalah meminta uang kepada pelamar kerja dengan dalih biaya administrasi atau biaya lain-lain. Kemudian, ciri lowongan kerja palsu lainnya adalah iming-iming bekerja dengan gaji besar meskipun penawaran level hanya sebagai staf biasa.

Lantas, apa saja ciri-ciri lain soal lowongan kerja palsu?

Ilustrasi lamaran kerja ditolak.

Photo :
  • U-Report

1. Bekerja sama dengan perusahaan travel

Seperti dikutip dari berbagai sumber, modus penipuan yang satu ini terbilang sering ditemui dan telah menjerat banyak korban. Modusnya, korban bakal dikirimkan undangan interview atau tes ke luar kota melalui berbagai cara, bisa dari email, telepon, WA, SMS atau lainya.

Dalam informasi yang disampaikan, korban diminta mengirimkan sejumlah uang melalui transfer ke rekening tertentu dengan alasan untuk membayar biaya ke perusahaan travel atau korban diminta untuk memesan tiket travel yang telah ditentukan.

Kemudian, oknum penipu akan meyakinkan korban bahwa uang yang telah ditransfer akan diganti ketika sudah tiba di kota tujuan. Karena itu, di banyak informasi lowongan kerja resmi, perusahaan biasanya akan mencantumkan penjelasan bahwa mereka tidak bekerja sama dengan biro perjalanan atau travel manapun.

2. Gaji besar, tugas ringan

Kamu perlu waspada terhadap lowongan kerja yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Misalnya dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah trap yang biasa digunakan oknum tak bertanggung jawab untuk menjerat korban.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi pencari pekerjaan paruh waktu atau pemilik pengalaman bekerja yang minim.

3. Informasi perusahaan tidak jelas

Sebaiknya kamu mencari tahu terlebih dulu informasi perusahaan saat memperoleh lowongan pekerjaan, apalagi jika nama perusahaan masih cukup asing di telinga. Biasanya, saat pencari kerja mengetikkan nama perusahaan yang dicantumkan dalam lowongan kerja palsu, akan muncul review dari orang-orang lain yang sudah menjadi korban sebelumnya. Dari sanalah pencari kerja bisa mengetahui kredibilitas lowongan atau perusahaan.

4. Email perusahaan tidak menggunakan domain resmi

Ilustrasi penipuan.

Photo :
  • U-Report

Pencari kerja pasti sering menerima undangan untuk melakukan interview melalui email. Namun, hal ini sering dijadikan modus penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Untuk memastikannya, coba periksa kembali domain email pengirim. Apabila menggunakan domain email seperti yahoo.id atau gmail.com, ada indikasi merupakan penipuan. Sebab, setiap perusahaan khususnya kementerian, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya memiliki email dengan domain resmi sendiri.

5. Meminta bayaran

Ciri yang paling sering ditemui dari lowongan kerja palsu adalah adanya permintaan bayaran kepada pelamar. Pasalnya, bayaran inilah yang dijadikan sebagai keuntungan oleh penyedia lowongan kerja palsu. Oleh karena itu, ketika menerima lowongan kerja yang mengharuskan untuk membayar, maka pada saat itu jugalah kamu dapat menyudahi proses tersebut.

Tips melamar kerja untuk fresh graduate

Ilustrasi pelamar kerja

Photo :
  • U-Report

Dilansir dari Instagram Kemnaker, berikut beberapa tips agar sukses melamar pekerjaan khususnya untuk fresh graduate:

  • Mempelajari job desc yang akan dilamar
  • Manfaatkan hubungan pertemanan yang terjalin selama kuliah
  • Buat CV atau portofolio semenarik mungkin
  • Masuk grup pencari kerja
  • Cantumkan pengalaman organisasi atau sukarelawan selama menempuh perkuliahan
  • Mengikuti magang atau pelatihan kerja terlebih dahulu

Jika sudah melakukan hal-hal di atas, saat melamar kerja jangan lupa susun berkas persyaratan dengan baik. Berkas yang disusun sesuai urutan bisa mempermudah perusahaan untuk membaca dan memahami lamaran kerja kamu.

Berikut ini urutan berkas lamaran kerja yang benar agar mempermudah perusahaan untuk membacanya:

  • Daftar riwayat hidup atau CV
  • Surat lamaran kerja
  • Portofolio
  • Surat pengalaman kerja
  • Dokumen pelengkap dan tambahan