Besarnya Potensi Energi Hijau

Ilustrasi energi terbarukan.
Sumber :
  • Inhabitat

VIVA Tekno – Energi hijau atau green energy bisa diartikan sebagai energi yang asalnya dari tanaman hidup di sekitar kita.

Jenis energi ini juga biasa dikenal sebagai bahan bakar hayati. Indonesia dianugerahi harta karun energi melimpah. Mulai dari air, panas Bumi, Matahari, angin, serta biomassa.

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen EBTKE ESDM) mencatat bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) atau energi hijau mencapai 3.685 Giga Watt (GW).

Dari besarnya potensi itu, saat ini pemanfaatan green energy baru mencapai 11 GW atau 3% dari total potensi yang ada. Dengan demikian, Ditjen EBTKE menilai bahwa ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mengejar netral karbon atau net zero emission (NZE) yang ditargetkan pada 2060.

Direktur Utama Kshatriya Piningit Kamulyan Johnson W Sutjipto memaparkan bahwa penting bagi Indonesia untuk melakukan update kebijakan energi hijau yang akan berlaku dalam waktu dekat sehingga isu ini sangat penting untuk diangkat dalam berbagai kesempatan.

Terlebih, Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau sehingga perlu terus digaungkan, tidak hanya soal green energy, tapi potensi maritim.

Ia juga mengaku ingin memfasilitasi berkumpulnya para pemangku kepentingan bidang maritim dalam maupun luar negeri serta memberikan ruang bagi perusahaan nasional untuk mengembangkan pasarnya.

Untuk itu, green energy menjadi salah satu fokus dari Konferensi Sea Indonesia yang akan digelar pada 15-17 Mei mendatang di Hall B1-B2, Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Ini kesempatan sangat baik untuk saling menjajaki kerja sama bisnis dan investasi antara pengusaha Indonesia dan luar negeri," katanya di Jakarta, Kamis, 4 Mei 2023.

Para exibitor adalah bagian penting dari ekosistem kemaritiman yang terdiri dari Shipping, Shipyard, Lawfirm, Fleet Management, Financiers & Banking, Port and Marine Services, P&I Club, Consultants, Inspection Agencie, Classification Societies, Ship Management, Insurers, dan Trade Association.

Lalu, ada Ship Engine & Component Munafacturer, Charterers, Shipbuilders & Disigners, Equipment Suppliers, Ship Chandler, Charter, Information & Techlogy, Terminal Operators, Marine Egineering Equipment, Marine Technology & Service Provider dan Marine Institutions.

Para exibitor Sea Indonesia dari luar negeri berasal dari pelaku usaha dan industri China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.