Sejumlah Perusahaan Berminat Beli Yahoo

Kue dengan logo Yahoo di atasnya
Sumber :
  • flickr.com

VIVAnews - Yahoo Inc telah menerima sejumlah proposal dari beberapa pihak terkait ‘opsi’ potensial, namun perusahaan Internet yang tengah terseok-seok itu memperkirakan, mereka masih butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan masa depannya.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh salah satu pendiri dan ketua dewan direksi Yahoo lewat keterangan tertulis pada karyawan perusahaan itu, akhir pekan lalu.

“Kami sedang bekerjasama dengan lembaga penasihat untuk mengembangkan ide yang akan kami upayakan secara proaktif,” sebut pernyataan itu, seperti dikutip dari Reuters, 26 September 2011.

Seperti diketahui, Yahoo menunjuk Allen & Co untuk membantu mereka melakukan ‘strategic review’ setelah Yahoo memecat Carol Bartz, Chief Executive perusahaan, awal bulan ini.

“Kini, mereka tengah mempertimbangkan permintaan dari sejumlah pihak yang menyatakan ketertarikannya atas beberapa opsi potensial,” sebut surat yang ditandatangani oleh Roy Bostock, ketua dewan direksi, serta pendiri Yahoo, Jerry Yang dan David Filo.

Cari CEO

Menurut sumber terdekat, Silver Lake Partners, sebuah perusahaan pembiayaan swasta merupakan salah satu pihak yang sudah menghubungi Allen & Co.

Dalam surat tersebut, dewan direksi Yahoo juga telah mencari CEO permanen untuk menggantikan Bartz. Namun tidak disebutkan sampai sejauh mana pencarian telah dilakukan, dan apakah perusahaan telah menyewa lembaga rekrutmen profesional untuk membantu menemukan.

Seperti diketahui, menurut sumber terdekat, dalam sebuat rapat sehari setelah pemecatan Bartz, Yang menyatakan bahwa perusahaan itu tidak dijual.

Dan meski dalam surat resmi itu tidak diungkapkan secara eksplisit bahwa Yahoo akan dijual, namun disebutkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan sejumlah pilihan untuk ‘menemukan pendekatan terbaik bagi perusahaan.’

“Meski kita perlu bergerak secara cepat, namun proses ini akan memakan waktu. Dalam hitungan bulan, bukan minggu,” sebut surat itu. Juru bicara Yahoo sendiri belum bersedia berkomentar terkait memo yang diedarkan tersebut. (ren)