Kaum Muda RI Cepat Stres Saat Video Lemot 2 Detik

Ilustrasi pekerja muda
Sumber :
  • Pixabay/caio_triana

VIVA.co.id – Generasi millenial, atau mereka yang berumur antara 18-35 tahun, cenderung lebih sensitif pada kecepatan data mobile seluler. Dalam Neuroscience Report yang dipublikasikan Ericsson ConsumerLab, menunjukkan generasi millenial hanya tahan menunggu akses konten internet hingga dua detik

Head of Ericsson ConsumerLab South East Asia & Oceania, Afrizal Abdul Rahim, mengungkapkan studi yang dilakukan oleh Ericsson ConsumerLab ini melibatkan 170 pengguna smartphone di Jakarta. Temuan studi itu menunjukkan, generasi millenial yang berusia lebih muda, yaitu antara 18-24 tahun, hanya sabar dua detik delay pada loading video di YouTube. Video yang bertahan dua detik itu dapat menyebabkan kenaikan sebanyak 16 persen pada tingkat stres kognitif.

"Sedangkan rentang usia 25-34 tahun kehilangan minat sepenuhnya apabila sebuah video delay berlangsung lebih dari 4 detik,"ungkap Afrizal di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 5 April 2017. 

Afrizal melanjutkan, hasil dari sebuah studi komparatif menunjukkan, tingkat stres menunggu sebuah video untuk diputar sebanding dengan kejadian tidak menyenangkan, seperti menonton film horor dan bertengkar dengan pasangan. 

"Jika video delay hingga empat detik, 60 persen kehilangan ketertarikannya pada hal tersebut. Tapi millenial yang berusia 25-34 yang menunggu hingga enam detik, 53 persen di antaranya meninggalkan video tersebut," kata dia.

Afrizal menjelaskan, masyarakat lndonesia memiliki ketertarikan tinggi terhadap konten digital, buktinya YouTube berada pada ranking pertama di antara aplikasi smartphone berdasarkan pengguna aktif bulanan. Namun, masalah video streaming sering kali terjadi. Sebanyak 30 persen dari pengguna menghadapi masalah ini sehari-hari. 

"Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa tingkat frustasi pada waktu loading video generasi millenial lebih tinggi," kata dia. (ren)