'Smart City Playbook' ala Nokia
- REUTERS/Antti Aimo-Koivisto/Lehtikuva
VIVA.co.id – Nokia mengumumkan ketersediaan "Smart City Playbook", sebuah laporan strategi yang mendokumentasikan praktik-praktik terbaik untuk kota pintar.
Playbook ini menghadirkan panduan konkrit untuk para pemimpin kota, tentang strategi yang digunakan oleh pemerintah kota lain agar kotanya menjadi lebih pintar, aman dan berkelanjutan.
Head of Marketing and Cooperation Affairs Nokia untuk Asia Pasifik dan Jepang Nokia, Danial Mausoof, menyebut "Smart City Playbook" ini ditugaskan oleh Nokia dan dikembangkan oleh Machina Research, penyedia informasi pasar strategis terkemuka dalam bidang Internet of Things (IoT), dengan mengidentifikasi praktik terbaik dari 22 kota pintar di seluruh dunia, termasuk Singapura, Tokyo, Bangkok, dan Auckland.
"Proses pengembangan kota pintar sangat kompleks. Banyak strategi berbeda yang ditawarkan di pasar untuk memilih alur yang tepat bagi sebuah kota," ujarnya di kantor Nokia, Jakarta, Jumat 21 April 2017.
"Tujuan kami, dalam laporan yang dilakukan oleh Machina Research, yaitu mengidentifikasi strategi yang jelas berhasil di kota-kota itu. Kami siap untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sektor swasta melalui teknologi untuk mewujudkan kota pintar," paparnya.
Nokia, kata Danial, memiliki minat besar dalam membantu menghadirkan kejelasan ke pasar dan mengidentifikasi area fokus utama. Saat ditanya mengenai area yang menjadi fokus utama Smart City ala Nokia, ia menyebutkan lima hal yaitu perawatan kesehatan, keselamatan umum, mobil atau kendaraan yang terhubung, energi dan transportasi.
"Kami punya lima fokus area, yakni perawatan kesehatan, keselamatan umum, mobil atau kendaraan yang terhubung, energi dan transportasi. Sesungguhnya, satu hal terpenting adalah cakupan broadband murni," ucapnya.
"Sekarang, kita fokuskan ke platforms. Kita butuh platforms yang berskala dan berulang. Anda bisa melakukan sesuatu dengan Jakarta dan melakukan suatu hal lain dengan sangat berbeda terhadap kota lainnya. Ini semua hanya tentang optimalisasi dan skala," kata Danial.
Kota-kota yang ditampilkan dalam penelitian ini di antaranya Auckland, Bangkok, Meksiko, Barcelona, Berlin, Bogota, Bristol, Cape Town, Cleveland, Delhi, Dubai, Jeddah, New York, Paris, Pune, San Francisco, Sao Paulo, Shanghai, Singapura, Tokyo, Wina dan Wuxi.