Matakota, Andalkan CCTV dan Peran Warga untuk Smart City

Ruagan Jakarta Smart City/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S Jusuf

VIVA – Kolaborasi masyarakat dan teknologi CCTV menjadi andalan dari sebuah aplikasi buatan startup lokal, Matakota. Aplikasi ini digadang bisa menjadi platform dasar dalam pengembangan kota pintar (smart city).

Aplikasi smart city berupa Software as a Services (SaaS) ini memungkinkan pengguna saling berbagi informasi melalui perangkat smartphone tentang beragam kejadian seperti anak hilang, kerusakan jalan, kemacetan lalu lintas, kebakaran, bencana alam sampai tindak kejahatan. Platform tersebut bisa menjadi media sosial masa depan untuk berbagi informasi secara real time.

"Perkembangan smart city di Indonesia secara ideal harus di topang oleh tiga pilar utama, yakni regulasi pemerintah, infrastruktur teknologi, serta kolaborasi dari masyarakat. Matakota adalah wadah tepat untuk menjadi platform yang membantu perkembangan smart city," ujar pendiri sekaligus CEO Matakota, Erick Karya, dalam keterangannya, Jumat, 17 Agustus 2018.

Salah satu dampak yang dihasilkan dari adanya aplikasi Matakota yaitu terbantunya salah satu driver ojek online atas musibah yang terjadi dari laporan salah satu user Matakota. User Matakota melakukan realtime-crowdfunding untuk membantu pengemudi Ojek Online tersebut dengan melakukan kampanye #HPforAVIV sehingga bisa terkumpul dana yang kemudian disalurkan kepada yang bersangkutan.

Dampak lain bisa dirasakan oleh wisatawan maupun warga lokal di Surabaya. Berkat adanya fitur easy tracking di Matakota, kini para penggunanya bisa memantau lokasi Bus Suroboyo yang terkenal sebagai salah satu moda transportasi di Surabaya untuk melakukan city tour.

Matakota yang kini sudah terhubung dengan lebih dari 8.000 pengguna aktif berasal dari berbagai daerah menargetkan penggunanya akan melampaui angka 500.000 pada akhir tahun 2018 ini dengan harapan semakin banyak warga yang berpartisipasi agar pengawasan terhadap kota semakin terkontrol.