Menata Kota Jadi 'Smart City'

Ilustrasi smart city.
Sumber :
  • cimconlighting.com

VIVA Tekno – Kota pintar atau smart city mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.

Jokowi Minta Bos Apple Bantu Pengembangan Smart City di IKN

Pembangunan smart city merupakan salah satu bagian dari transformasi digital Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Pemerintah juga sudah menyiapkan Peta Jalan Digital sebagai panduan strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang mencakup tiga aspek utama.

Mayat Mr X di Sawahlunto Identik dengan Iwan Eks Casis Bintara yang Dibunuh Oknum TNI AL

Pertama, penyediaan infrastruktur di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan terus ditingkatkan untuk mendukung transformasi digital di seluruh Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi satelit. Kedua, pengelolaan spektrum frekuensi, standar perangkat, dan layanan publik akan dikelola secara efisien dan efektif untuk mendukung pembangunan smart city.

Terima Rp200 Juta dan Bunuh Korban, Begini Nasib Serda AAM TNI AL

Ketiga, pemerintah akan menetapkan standar perangkat TIK dan layanan publik yang kompatibel dengan teknologi digital untuk memastikan penggunaan yang optimal dalam berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi.

Bukan itu saja. Pengembangan kota pintar selaras dengan kampanye transaksi nontunai berbasis elektronik. Uang elektronik (electronic money/e-money) menjadi peluru paling ampuh untuk meningkatkan transaksi nontunai.

Sistem pembayaran berbasis elektronik atau electronic payment (e-payment) menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari smart city. E-money menjadi senjata pamungkas dalam upaya membumikan transaksi nontunai di Tanah Air.

Sebab, berbeda dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang terdiri atas kartu automatic teller machine (ATM)/debit dan kartu kredit yang penggunanya harus terlebih dahulu memiliki rekening bank, e-money dapat digunakan oleh masyarakat, meski belum terhubung dengan layanan perbankan.

Ilustrasi kartu E-Money

Photo :
  • Seva.id

Ilustrasi kartu E-Money

Photo :
Pengembangan kota pintar yang selaras dengan kampanye transaksi
nontunai
berbasis elektronik ini diusung oleh Bakal Calon Wali Kota Gunungsitoli 2024-2029,
Yusman
Dawolo
. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional
Yusman
Dawolo
,
Faridz
Azis
Zendrato
.

Menurutnya, Yusman sangat potensial dan seorang pengusaha sukses yang bisa membawa aspirasi Kota Gunungsitoli, Nias, Sumatra Utara menjadi smart city, sejahtera, maju, berbudaya, dan cerdas.

Selain smart city, visi dan misi yang dipaparkan Yusman Dawolo di antaranya menciptakan 40 ribu lapangan kerja dan mendirikan kawasan industri, menciptakan 10 ribu pengusaha di Kota Gunungsitoli, pemberian modal kerja untuk seribu UMKM, hingga menerapkan pembayaran melalui e-money.

"Kami akan menerapkan pembayaran belanja melalui e-money seperti halnya di kota-kota besar seperti Jakarta, misalnya. Yusman Dawolo adalah pengusaha yang cukup sukses di Jakarta sehingga patut diteladani. Kami mengajak seluruh relawan dan para tokoh masyarakat untuk menata Gunungsitoli menjadi smart city," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Yusaman Dawolo menegaskan siap maju menjadi Bakal Calon Wali Kota Gunungsitoli dengan dukungan beberapa partai, salah satunya PKN.

"Kami sudah sampaikan ke sejumlah partai. Kita juga akan bekerja dengan partai, tapi jika tidak ada, maka melalui jalur independen atau perseorangan. Intinya, tetap rendah hati dan membantu masyarakat," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya