Jakarta Dibayangi Ancaman Bencana, Bukan Tsunami

Pengunjung berwisata di Pantai Ancol, Jakarta, Selasa, 25 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Bencana alam gempa bumi yang disusul tsunami menjadi momok yang menakutkan bagi banyak masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah pantai. Jakarta perlu waspada dengan ancaman tersebut, meski potensi tsunami sangat kecil. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono mengatakan, BMKG telah memiliki banyak pemodelan. Jika terjadi tsunami, maka gelombang yang sampai di Jakarta hanya tersisa puluhan centimeter, bahkan bisa diperkirakan tidak mencapai daratan. 

"Kalau di Jakarta hanya riak-riak karena sumber gempa agak jauh dari sana. Jadi kecil kemungkinannya untuk masuk ke darat," ujarnya dalam forum ‘Eco Talk Amankah Jakarta dari Tsunami’ di Ancol, Jakarta Utara, Kamis 28 Februari 2019.

Hal itu dikuatkan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto. Dia mengatakan, ancaman Ibu Kota Indonesia bukanlah tsunami, melainkan tanah lunak. Tanah lunak terdiri dari batuan gamping atau kapur, sehingga jika ada getaran tanah akan tetap bergerak dalam beberapa waktu meski gempa berhenti. 

"Jakarta adalah dataran pantai, dan kondisi tanahnya itu relatif ada di beberapa kota besar. Karena tanahnya lunak, bangun rumah harus hati-hati. Beda dengan tanah Bengkulu yang karakteristiknya lebih keras," ujarnya. 

Bengkulu pernah dilanda gempa besar dengan magnitudo 8,3, namun hanya ada tiga korban dalam kejadian itu. Sedangkan dalam tragedi gempa bumi Bantul, Yogyakarta yang gempanya relatif masih rendah dengan magnitudo 5,9, merubuhkan 100 ribu lebih bangunan dengan korban yang mencapai 6.000 jiwa.

Untuk mengingatkan masyarakat atas risiko bencana, Eko membuat buku 'Bumiku Seperti Kerupuk di Atas Bubur' untuk anak-anak. Dalam buku tersebut ia mengibaratkan semangkuk bubur yang akan terguncang saat kita membawanya. Bahkan saat mangkuk itu diletakkan, bubur masih akan tetap bergerak untuk beberapa saat, seperti itulah gambarannya.