Mahasiswa UNY Curhat Beratnya Bayar Biaya UKT

Diskusi Mahasiswa UNY Tentang Biaya UKT
Sumber :
  • Cahyo Edi

VIVA Edukasi – Kisah seorang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Nur Riska Fitri sempat viral di media sosial. Kisah Nur Riska yang harus berjuang keras demi membayar uang kuliah tunggal (UKT) hingga tutup usia menjadi pemicu mahasiswa UNY lainnya berbagi kegetiran tentang UKT.

Cerita para mahasiswa UNY ini dituangkan dalam sebuah diskusi 'Ada Apa dengan UNY' yang digelar disebuah kafe di kawasan Klebengan, Kabupaten Sleman, Senin 16 Januari 2023 malam. Dalam diskusi ini puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas dan angkatan di UNY ini berkeluh kesah tentang perjuangan mereka mengejar mimpi menjadi sarjana di tengah tingginya biaya UKT.

Diskusi Mahasiswa UNY Tentang Biaya UKT

Photo :
  • Cahyo Edi


Seorang mahasiswa UNY angkatan 2020 yang tak mau disebut namanya menceritakan bagaimana kerasnya usaha orang tuanya untuk membayar UKT. Mahasiswa ini mengaku biaya UKT mencapai Rp4,2 juta yang dirasanya berat bagi seorang anak pedagang angkringan dan buruh pabrik itu.

"Ayah saya kerja serabutan sambil jual angkringan. Waktu pandemi penghasilan menurun. Ibu kerja jadi buruh pabrik. Biaya UKT saya kena Rp 4,2 juta. Padahal penghasilan orang tua saya tidak sampai sebesar itu," kata mahasiswa itu.

Ia menceritakan jika dirinya ikut bekerja untuk membantu beban orang tuanya membayar UKT. Selain itu beberapa aset seperti sapi juga terpaksa dijual untuk biaya kuliah.


"Saya ikut kerja biar tidak membebani orang tua saya. Untuk bayar UKT aset sapi yang harusnya buat simpanan adik besok sekolah terpaksa dijual. Ini biaya kuliah juga harus utang di bank," ungkapnya.

Cerita lainnya juga muncul dari mahasiswa UNY angkatan 2021. Mahasiswa itu harus cuti dan memilih bekerja sebagai pelayan restoran untuk membantu orang tuanya membayar UKT. Mahasiswa itu mengungkapkan jika perekonomian keluarganya goncang usai sang ayah harus di-PHK dari pekerjaannya saat pandemi COVID-19 lalu.

Pilihan cuti dan bekerja di restoran ini diambil mahasiswa itu karena orangtuanya masih harus membiayai dua adiknya yang masih duduk di SMP dan SMK. Bahkan untuk biaya sekolah ini, orangtua mahasiswa itu terpaksa harus menjual sepeda motor satu-satunya.

"Ayah saya di-PHK saat pandemi tanpa pesangon. Besaran UKT saya Rp 3,6 juta. Sempat dapat beasiswa dari kampus untuk semester dua dan tiga. Setelah semester tiga berjalan permohonan keringanan saya tidak dikabulkan oleh UNY. Akhirnya saya putuskan cuti dan bekerja di restoran," tutur mahasiswa itu.

Seorang mahasiswa UNY angkatan 2020 asal Jakarta juga curhat tentang tingginya biaya UKT di UNY yang dirasa berat bagi keluarganya. Mahasiswa ini pun memilih untuk pindah ke universitas lain yang biaya lebih terjangkau.

"UKT saya Rp 3,6 juta. Orang tua merasa berat. Orang tua masih harus menanggung biaya kos dan biaya hidup saya di Yogya. Pernah mengajukan keringanan UKT tapi tidak tembus. Pernah mengajukan beasiswa juga tidak lolos. Akhirnya saya pilih pindah ke kampus lain yang lebih murah biaya," ungkapnya.