Dokter: Terapi Ginseng-Stemcell dari Korea dan Jepang Segera Diterapkan

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Pakar estetika dan anti-aging, dr. Ayu Widyaningrum, MM, bertolak ke Korea dan Jepang untuk memperdalam ilmu kecantikan guna melengkapi program perawatan yang ada pada klinik miliknya yang berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan. 

Menurut dokter Ayu, dia harus selalu update terhadap ilmu kedokteran estetika karena perkembangannya sangat cepat. Scroll untuk tahu cerita dokter Ayu selengkapnya.

"Pertama, saya siap bertolak ke Korea untuk menimba pengetahuan tentang teknologi perawatan estetika terkini dan menjadi tren di mana-mana," ujar dr. Ayu saat masih berada di Jakarta. 

Menurutnya, Korea merupakan gudangnya pakar kecantikan kelas dunia yang mana banyak orang berguru di Negeri Ginseng tersebut. 

"Kedua, setelah menuntaskan pembelajaran di Korea, saya akan langsung ke Jepang untuk mendalami sejumlah treatment baru," ucap dokter yang sudah menyandang S2 serta gelar lainnya seperti Master of AAAM dan Master of IBAMS. 

"Berbagai teknologi mutakhir yang saya peroleh dari sana akan diterapkan di Widya Aesthetic Clinic demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tambahnya. 

Nah, usai dua minggu menimba ilmu di Korea Selatan dan Jepang, dokter Ayu kembali ke Tanah Air dengan membawa ilmu sekaligus inovasi baru di bidang perawatan kecantikan yang nantinya akan dia terapkan. Salah satunya adalah terapi ginseng

"Saya akan coba menerapkan terapi ginseng untuk meningkatkan kualitas anti aging yang menggunakan antioksidan tinggi untuk mengurangi paparan merkuri, hidrokinon, mengurangi penggunaan radikal yang bersifat eksploitatif yang berakibat sensitifnya kulit wajah," ujar dr Ayu saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. 

Lebih lanjut Ayu menjelaskan, ginseng ini nantinya akan dibuat menjadi ekstrak yang akan dicampur dengan ekstrak biji pohon pinus merah yang memiliki kandungan nano liposom yang bisa memperbaiki kualitas oksigen wajah.

Ilustrasi ginseng.

Photo :
  • Pixabay/whaltns17

"Presentase bahan herbalnya 80 persen. Inovasi herbal dan ilmiah ini ke depannya diharapkan bisa mengurangi tingkat penggunaan retinol, hidrokinon dan merkuri," jelasnya. 

Menurut Ayu, tahapan inovasi ini sudah ada di Badan POM Korea (KFDA). Ke depannya, bahan-bahan tersebut akan dibawa untuk dilakukan uji coba. Salah satunya terkait apakah ada efek samping terhadap penggunanya. 

"Uji coba sekitar dua bulan, nanti harus diajukan ke BPOM. Juga apakah di-approve oleh perkumpulan dermatologi di Indonesia. Mungkin (deadline) sekitar setahun," tuturnya. 

Di Korea sendiri, menurut Ayu, inovasi ini baru digunakan sebagai obat-obatan dan belum diterapkan di bidang kecantikan. 

Kemudian, selama di Jepang, dokter Ayu mempelajari ilmu anti aging menggunakan sel embrionik yang berfungsi untuk memperbaiki sistem reproduksi, kualitas hormonal dan sistem dalam tubuh.

"Jadi, kalo di Jepang ini lebih kepada stemcell," pungkas dr. Ayu.