Agensi PR “Back to Campus” Berburu Mahasiswa Siap Kerja

Agensi Public Relations “Back to Campus”
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) makin aktif “berburu” talenta mahasiswa yang siap kerja di agensi, dengan menambah kerja sama dengan kampus-kampus. Kali ini APPRI bekerja sama dengan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, yang diikat lewat Memorandum of Understanding - MOU,  yang ditandatangani pada Jumat, 4 Mei 2018, di Jakarta.

Dalam kerja sama dengan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, anggota Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia akan aktif mengajar di kampus Bakrie selama satu semester, dalam satu mata kuliah khusus.

Konten mata kuliah ini dirancang oleh para praktisi di APPRI, untuk menghasilkan mahasiswa yang sudah siap dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh agensi. APPRI dan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie juga sudah sepakat membuat sebuah inkubator khusus yang nantinya memungkinkan mahasiswa yang lulus dari proses ini, akan langsung diterima kerja oleh agensi Public Relations.

Kerja sama dengan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie ini adalah kerja sama pertama APPRI dengan universitas pada 2018. Saat ini APPRI juga aktif “kembali ke kampus” dan sedang merancang sejumlah kerja sama dengan universitas lain seperti Program Vokasi Universitas Indonesia. Tujuannya agar bisa mengurangi gap antara kemampuan yang dimiliki mahasiswa fresh graduate, dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh agensi public relations.

“Kami di agensi merasakan sangat sulit untuk mencari fresh graduate yang siap kerja. Padahal jurusan komunikasi selama ini salah satu jurusan yang paling laris. Artinya ada gap antara yang diajarkan versus yang dibutuhkan industri. Makanya APPRI memutuskan untuk jemput bola, aktif ke kampus untuk membentuk mahasiswa yang siap kerja”, ujar Jojo Nugroho sebagai ketua APPRI melalui keterangan tertulisnya kepada VIVA.

Public Relations: Cepat Tumbuh Tapi Langka Talenta

Industri public relations dalam 10 tahun terakhir tumbuh lebih cepat dari perkiraan banyak orang. Di Amerika Serikat misalnya ada 320 ribu praktisi PR dan 700 ribu di Eropa. Di Indonesia, memang belum ada data yang akurat. Namun Perhumas memperkirakan lebih dari 40 ribu praktisi PR di Tanah Air, baik di swasta maupun pemerintahan.

Di saat semakin banyak agensi iklan nasional yang di akuisisi oleh asing, di dalam negeri, agensi Public Relations termasuk digital PR dan agensi media monitoring terus bertambah, seiring dengan korporasi yang perlahan mencari cara yang lebih efisien untuk mengkomunikasikan brand mereka.

Sementara data Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) menyebutkan bahwa Ilmu komunikasi menjadi program studi dengan peminat paling tinggi di banyak perguruan tinggi.  

Di Unpad misalnya, tahun 2017 lalu ada 7.496 peminat jurusan komunikasi. Lebih tinggi dari pada Manajemen, Humum dan Teknik Informatika. Fenomena serupa juga terjadi di perguruan tinggi swasta di mana hampir semuanya berlomba-lomba membuka jurusan/prodi Ilmu Komunikasi.