Trik Menyiasati Pengeluaran Besar di Bulan Puasa dan Lebaran

Ilustrasi mengelola keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Di bulan puasa biasanya terjadi banyak perubahan dalam kebiasaan sehari-hari, seperti waktu makan dan tidur. Tak hanya itu, di bulan ini juga terjadi perubahan pola pengeluaran.

Pakar keuangan Ligwina Hananto mengatakan, ada lima kategori pengeluaran dalam bulan Ramadan. Tiga di antaranya adalah kategori yang banyak mengalami perubahan, yaitu pengeluaran rutin, lifestyle, dan sosial.

Pengeluaran rutin bisa dilihat dari pengeluaran sehari-hari. Misalnya, jika biasanya di bulan biasa ada makan siang, di bulan puasa pengeluaran ini tidak ada. Namun, akibatnya pengeluaran di rumah menjadi lebih besar karena ingin menyiapkan makanan buka dan sahur yang terbaik untuk keluarga.

"Pengeluaran lifestyle ini terkait dengan 'badai' bukber. Tadinya enggak pernah makan di luar, jadi makan di luar, yang tadinya cuma dua kali seminggu makan di luar, sekarang jadi sering banget," ujar Ligwina dalam acara talk show Hero Group 'Anti Boncos di Bulan Ramadan' di Co Hive, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Sedangkan pengeluaran sosial terkait dengan sedekah atau keinginan untuk berbagi lebih. Tak hanya bagi yang berpuasa, mereka yang beragama lain pun juga banyak ikut memberikan sebagian penghasilan mereka untuk kegiatan sosial.

Karena perubahan yang signifikan itu, akan lebih baik jika sudah dipersiapkan dari sebelum puasa. Jika tidak, perbedaan pengeluaran ini tentu bisa membuat kewalahan.

Kunci dalam mengatur pengeluaran ini adalah dengan membedakan penghasilan bulanan dan Hari Raya atau THR. Menurut Ligwina, untuk pengeluaran bulanan yang terkait kebutuhan sehari-hari, gunakanlah penghasilan bulanan Anda. Sedangkan THR, bisa Anda gunakan untuk mudik, membayar pekerja di rumah, zakat, amplop untuk keponakan, atau bingkisan Lebaran. (ldp)