Viral, Curhat Pekerja Serabutan Pulang dengan Rasa Malu Usai Reuni

Warung angkringan.
Sumber :
  • Facebook.

VIVA – Acara reuni seharusnya menjadi momen yang dinantikan. Karena kita bisa bertemu kembali dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa sembari bernostalgia. Tapi nampaknya, pria ini tidak merasa demikian. 

Bukannya pulang dengan rasa bahagia, dia malah merasa kecewa sekaligus malu, karena acara tersebut malah menjadi ajang pamer harta. Kisah memilukan ini ia bagikan di laman Facebook-nya.

"Jujur kecewa sama reuni tadi, entah kenapa pada berubah, pada bahas gaji proyek dll," tulis @nobusan mengawali ceritanya, dikutip Rabu 17 Juni 2020. 

Pria itu kemudian melanjutkan ceritanya. Dia merasa tidak nyaman karena beberapa temannya masih ada yang belum memiliki pekerjaan tetap.

"Beda kalau udah jadi ASN/abdi negara/supervisor/manager, lancar banget bilang 12 juta-20 juta sebulan. Belum lagi rencana beli mobil ratusan juta walau cuma nyebut merk dll," lanjut dia. 

Mirisnya, akun yang mengatasnamakan dirinya sebagai Nobusan itu serta dua orang temannya yang hanya berprofesi sebagai driver ojek online dan penjual es cincau, hanya terdiam dan tidak diajak mengobrol. Terutama Nobusan yang hanya bekerja serabutan. Akhirnya, baru 10 menit, mereka bertiga memutuskan untuk pulang. 

"Alhasil kita bertiga baru 10 menit sengaja pulang lebih awal sebab level pembicaraan kita udah beda kasta. 'Gue malu Nob, sehari aja paling banyak 50 ribu jualan es cincau kayaknya udah berubah ya temen kita pada sukses, sukurlah gue ikut seneng', kata kawan gue AG. Dengan sedikit menghibur gue bilang, 'Bro, lu jualan es cincau atau apapun lu tetap kawan gue, tenang gue berkawan karena diri lu, bukan background lu," kata dia. 

Akhirnya sebelum pulang, pria itu mengajak kedua temannya untuk makan terlebih dahulu di angkringan. Di situ, Nobusan baru merasakan reuni yang sesungguhnya. 

"Nah di situlah reuni yang gue mau pada bahas kekonyolan di masa lalu hehe. Gue dulu tukang bagiin gorengan alias kurir makanan dengan dalih fotokopi. Gorengannya gue taruh dalam topi sekolah," kenang Nobusan.