Mengenang Tino Sidin yang Ditampilkan Google Doodle Hari Ini

Tino Sidin
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Hari ini, 25 November 2020, Google Doodle menampilkan pelukis dan guru gambar asal Indonesia, Tino Sidin. Google Doogle itu menampilkan sosok Tino Sidin menggunakan kemeja kuning dengan topi biru terlihat sedang mengajar anak-anak.

Seperti apa sosok Tino Sidin yang tampil di Google Doogle? Tino Sidin lahir pada 25 November 1925 di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Ia populer pada tahun 1980-an karena mengisi acara Gemar Menggambar yang tayang di TVRI. 

Ia pertama kali mengajar di kampung halamannya pada usia 20-an. Lalu, pada 1960 ia melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mengenyam pendidikan di Akademi Seni Indonesia yang sekarang menjadi Institut Seni Indonesia.

Photo :
  • Google

Tidak hanya aktif di dunia mengajar saja, Tino Sidin juga menghasilkan sejumlah karya yang luar biasa bagi masyarakat tanah air. Dilansir dari situs tamantinosidin.net hingga saat ini terdapat 115 sketsa hitam putih dan 35 sketsa cat dan spidol. 

Menurut sahabat Tino Sidin, Daoed Joesoef, Tino telah membuat sketsa yang bernilai dokumenter di samping bernilai seni. Ada pula sekitar 31 lukisan dengan teknik cat minyak dan cat acrylic, dan 1 lukisan berukuran 4,85 m x 1,35 m bertajuk Jaka Tarub (1968). 

Selain itu, Tino Sidin juga memiliki karya buku mengambar bagi anak-anak seperti Gemar Menggambar Bersama Pak Tino Sidin (Kanisius 1975), Ayo Menggambar (Balai Pustaka) dan Menggambar dengan Huruf (Karya Unipress 1992) yang menjadi buku paling efektif dalam pola pengajaran menggambar.

Pak Tino juga menghasilkan komik dewasa di tahun 1953, Harimau Gadungan dan Kalau Ibuku Pilih Menantu. Komik anak-anak seperti Anjing, Bandung Lautan Api, Bawang Putih Bawang Merah, Ibu Pertiwi, Serial Pak Kumis, Membalas Jasa dan beberapa judul lainnya. Di samping komik, juga ada buku cerita seri mewarnai bertajuk Membaca Mewarnai Merakit.

Photo :
  • temantinosidin.net

Untuk diketahui, Pada 2017, sebuah museum didirikan di bekas kediamannya di Yogyakarta untuk mengabadikan warisan seniman tenar Tanah Air tersebut. Tino Sidin wafat di Jakarta, pada 29 Desember 1995 di usia 70 tahun.

"Selamat ulang tahun untuk seorang pendidik yang telah membantu mencetuskan kreativitas dan mencetak masa depan yang lebih cerah untuk generasi anak-anak, dan terima kasih kepada semua guru yang tanpa lelah membina generasi penerus," tulis Google.