Kemenparekraf Ciptakan Program Santri Digitalpreneur Indonesia

Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C) KH. Ma'ruf Amin
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenparekraf

VIVA Lifestyle  – Program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) yang telah sukses di selenggarakan di 5 kota di Indonesia yaitu Tasikmalaya, Tanah Datar, Banjar Baru, Bondowoso dan Sidoarjo, kini telah sampai di puncak acara. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Perayaan Hari Santri Nasional ini di hadiri oleh Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dan Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C) KH. Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C) KH. Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) 2022 yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Scroll untuk simak artikelnya.

Pada kesempatan ini Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, santri memiliki potensi besar menjadi pendorong kebangkitan bangsa. Era digital membawa perubahan pada kehidupan saat ini, ada dampak positif namun juga dampak negatif sehingga menjadi tantangan di masa kini. 

"Saya lihat tantangan digital masuk di berbagai bidang, salah satunya ekonomi. Santri merupakan jawaban atas tantangan di era digital ini, misalnya adanya kebutuhan konten kreatif yang mengedepankan nilai-nilai islami, rahmatan lil alamin. Inilah kesempatan peluang yang harus dimanfaatkan,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.

Menparekraf menyebut, berdasar data Kemenag per Januari 2022, terdapat 27 ribu pondok pesantren dengan sekitar 5 juta santri. Di Jawa Barat dan Banten, pondok pesantren mencakup sekitar 30 persen dari total pesantren nasional.

“Secara kuantitas kita punya sumber daya mumpuni. Kalau dari 1 persen dari 5 juta santri saja, maka ada tambahan 50 ribu konten kreatif baru yang dihasilkan,” ujarnya.

Sandiaga berharap, dengan menganut jargon 3G (Gercep, Geber, dan Gaspol), santri semoga bisa berkontribusi di dunia media sosial, yang penggunanya mencapai 200 juta pada tahun ini. Dia menyebut ada lima tantangan ekonomi digital yang kita hadapi sekarang ini, yaitu cyber security (keamanan siber), tight competition (persaingan ketat), human resources development (pengembangan sumber daya manusia), keterjangkauan akses internet, dan regulasi. 

Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan program yang bertujuan menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya.

“Program ini berisi pelatihan dan penguatan kapasitas dalam menghadapi tantangan digital, dengan harapan nantinya santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, sebagai penggerak konten terbaik bernilai islami. Saya ajak para santri sesuai semangat Sumpah Pemuda agar santri muda berdaya demi Indonesia maju adil makmur,” ujar Menparekraf.

Program SDI telah terlaksana di 5 kota/wilayah. “Di acara ini, kami hadirkan kelompok terbaik dari 5 wilayah.  Inilah calon pemimpin masa depan kita, yang akan membantu menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada 2022 dan 4,4 juta pada 2023 di bidang ekonomi kreatif,” tutur Menparekraf Sandiaga.

Program Santri digitalpreneur indonesia 2022, telah terlaksana di lima kota, yakni Tasikmalaya – Jawa Barat, Tanah Datar – Sumatera Barat, Banjar Baru – Kalimantan Selatan, Bondowoso dan Sidoarjo – Jawa Timur.  

Program ini melibatkan 250 santriwan dan santriwati yang mengikuti pelatihan intensif dari 50 pesantren yang terkurasi melalui website santridigitalpreneurindonesia.com dari ratusan pesantren yang mendaftar. Para santri diharapkan bisa terus beradaptasi dengan zaman, pada kemajuan digital dan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Melalui konten digital dari hasil karya yang dihasilkan santri dari Program Santri Digitalpreneur Indonesia semoga dapat menjadi penyejuk di antara konten-konten yang beredar di media sosial, seperti Youtube dan sebagainya. Oleh karena itu santri mempunyai peran penting,” harap Sandiaga.

Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.

Tujuan Santri Digitalpreneur Indonesia 2022 antara lain adalah menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. Nantinya, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai islami.