Hari Pahlawan, Rumah Panggung Veteran 'Disulap' Jadi Bagus
- Dok. Istimewa
VIVA – Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November kemarin jadi momen kebahagiaan bagi veteran pejuang Tanah Air di Jawa Barat, Djatnika Yaya Suryana (76 tahun). Veteran perang asal Kampung Cihideung ini pernah ikut menumpas pemberontak di Sulawesi dan turut andil dalam operasi Trikora di Papua serta tergabung dengan pasukan UNTEA (PBB).
Anugerah di momen hari Pahlawan kali ini, rumah panggung peninggalan orang tuanya direnovasi oleh sebuah perusahaan pupuk terbesar di Tanah Air. Suryana mengakui tak memiliki uang yang cukup untuk merenovasi rumah panggungnya.
"Bukannya tak mau merenovasi rumah. Tapi, kemampuan kami terbatas," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada VIVA, Minggu 11 November 2017.
Akan tetapi, karena kesabaran dan keikhlasan Suryana, akhirnya angin segar itu datang. Pemerintah, melalui perusahaan BUMN mulai memerhatikan nasib para veteran pejuang. Para veteran yang masih tinggal di rumah tidak layak huni ini, mendapat bantuan. Rumah mereka dibangun menjadi rumah yang layak untuk ditinggali.
Kini, rumah panggungnya sudah tak ada lagi. Namun, telah berganti dengan rumah permanen berukuran 7x5,5 meter. Rumah dengan cat dominasi warna hijau ini, memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, ruang dapur dan kamar mandi di dalam.
"Saat rumah panggung, kamar mandi kami di luar rumah. Kini, kami punya kamar mandi di dalam," ujarnya.
Dengan rumah baru yang dibangun berkat bantuan PT Pupuk Indonesia, Suryana bisa bernafas lega. Sebab, di usianya yang sudah senja, selain dirinya beserta isteri ada tiga jiwa lagi yang tinggal di rumah tersebut. Yaitu, anak, menantu dan seorang cucu. Sehingga, ketika dirinya dipanggil pulang nanti, sudah tak ada rasa khawatir lagi. Mengingat, anak dan cucunya bisa bernaung di bawah atap rumah yang kokoh.
Hidup Lebih Baik
Menurut Suryana, rumah itu merupakan identitas. Dengan rumah yang bagus, diharapkan kehidupannya akan jauh lebih baik lagi. Tak hanya itu, bantuan untuk para veteran pejuang juga jangan sampai terhenti di program ini.
"Para veteran juga ingin dianggap dan dihargai oleh negara," ucap Suryana.
Sementara itu, Danramil Wanayasa, Kapten Arm Wahyu Widodo, mengatakan sebelum mendapatkan bantuan, para veteran ini diseleksi terlebih dulu. Jadi, yang rumahnya sudah memenuhi syarat rutilahu, maka diajukan untuk mendapatkan bantuan. Di Kecamatan Pasawahan ini, ada dua anggota veteran yang rumahnya tidak kayak huni. Lalu mendapatkan bantuan dari Pupuk Indonesia.
"Rumah Pak Suryana ini, kategorinya sudah sangat memprihatinkan. Makanya, rumah panggung tersebut harus dibongkar dari nol lagi. Sampai sekarang, pengerjaannya sudah memasuki tahap finishing," ujarnya. (ren)