Innalillahi, Kabar Duka Datang dari Tokoh Militer Indonesia

Karangan bunga turut berduka cita (foto ilustrasi)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA - Kabar duka datang dari legiun veteran tanah air. Ketua Umum Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Letjen TNI (Purn) Rais Abin dikabarkan meninggal dunia.

Ketua Komisi Fatwa MUI Prof KH Hasanuddin AF Meninggal Dunia

Dari informasi yang beredar di grup Whatsapp, almarhum Rais Abin dikabarkan meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Kamis, 25 Maret 2021, pukul 21.39 WIB. 

"Telah berpulang ke rahmatullah Letjen TNI (Purn) Rais Abin (Ketua Umum Kehormatan DPP LVRI) pada hari Kamis, 25 Maret 2021 pukul 21.39 wib di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Semoga almarhum dilapangkan kuburnya, dijauhkan dari semua siksa kubur, diampuni segala dosanya, diterima seluruh amal ibadahnya serta mendapat tempat yang terindah disisi Allah SWT. Aamiin yaa Robbal 'Aalamiin," demikian bunyi pesan yang beredar di grup Whatsapp.

Muhammadiyah Berduka Yahya Muhaimin Wafat: Sosok Intelektual Teladan

Hingga berita ini diturunkan, redaksi terus mencoba menghubungi pihak keluarga dan kerabat Letjen TNI (Purn) Rais Abin. 

Baca juga: Mantan Mendagri Syarwan Hamid Meninggal Dunia

Mantan Mendiknas Era Gusdur Yahya Muhaimin Meninggal Dunia

Dikutip dari berbagai sumber, Rais Abin dikabarkan memang tengah sakit dan harus menjalani perawatan intensif di RSPAD.

Rais Abin lahir di Koto Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 15 Agustus 1926. Ia tercatat pernah menjadi pengajar Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Bandung.

Pada Januari 1976, Rais diangkat menjadi kepala staf pasukan perdamaian PBB (UNEF) II di Sinai, Mesir, yang bertugas mendamaikan konflik Arab melawan Israel.

Negara-negara Arab menentang pembentukan Israel di tanah atau wilayah Palestina. Mereka lantas terlibat perang dengan Israel pada 1948, 1956, 1967, dan 1973. Tidak lama kemudian, Rais Abin menduduki jabatan panglima UNEF II.

Pada akhirnya, perang itu dapat dihentikan. Presiden Mesir, Anwar Sadat, mengakui berdirinya negara Israel.

Tugas Rais sebagai panglima UNEF II selesai pada 11 September 1979. Dia sempat ditawari tugas baru oleh PBB di Namibia, Afrika, tapi tidak disetujui pemerintah Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya