Ikan Lele Baik untuk Perkembangan Otak Anak
- Dokumentasi tvOne
VIVA – Lele terkenal dengan makanan rakyat karena selain murah, makanan ini bisa ditemui di mana saja. Semua orang gemar makan lele, bahkan beberapa selebriti kerap mengonsumsinya.
Namun belakangan, banyak yang merasa khawatir mengonsumsi lele, karena beredar di media sosial bahwa ikan gurih yang satu ini bisa memicu kanker, benarkah demikian?
Dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 5 Februari 2018, Ahli gizi Dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK mengungkapkan soal mitos dan fakta seputar konsumsi lele.
1. Ikan lele sebabkan kanker
"Sampai sekarang saya belum lihat soal studi klinis yang menyebutkan demikian. Penyebab kanker itu multifaktor, bisa karena genetik atau gaya hidup yang artinya jangka panjang, kalau lele sih saya rasa tidak. Itu mitos," ujar Juwalita.
2. Lele makan limbah, jadi kotor dan bahaya dikonsumsi
"Ikan lele memang diternak di air tawar (dalam kolam terpal) lalu sebelum dibiakkan, lele memang diberi pakan kotoran hewan, namun kotoran itu sudah diolah dan difermentasi sehinga bakterinya hilang. Bentuk kotoran pada pakan lele juga tidak seperti yang kita duga, jadi menurut saya itu mitos. Lele sangat aman dikonsumsi," ujarnya.
3. Patil ikan lele mengandung racun
"Itu mitos, karena hingga kini belum pernah ada kasus keracunan lele karena patilnya."
4. Kulit lele mengandung racun
"Mitos. Selama ini kulit ikan dihindari karena ada yang mengandung merkuri atau tercemar limbah berbahaya. Tapi itu semua hanya berlaku pada ikan yang hidup di laut, juga di laut dalam. Sedangkan lele hidup di air tawar, jadi kemungkinan keracunan merkuri sangat kecil dan hampir tidak ada," ujarnya.
5. Lele tinggi lemak, sebabkan meningkatnya kolesterol
"Lele memang mengandung lemak tinggi. Tapi lemaknya baik (asam lemak) bukan lemak trans. Yang harus diwaspadai adalah jika konsumsinya melalui digoreng, apalagi jika minyaknya bekas, itu potensi lemak buruknya jadi meningkat."
Lebih lanjut Juwalita menekankan jika bahwa dalam satu porsi ikan lele mentah terdapat 120 kilo kalori, namun jika digoreng kalorinya akan meningkat menjadi kurang lebih 200 kalori.
6. Lele baik untuk anak dan balita
"Itu fakta. Lele memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Protein itu bagus untuk pembentukan sel imun, juga baik untuk perkembangan sel-sel otak. Lalu ada vitamin B12 juga yang baik bagi pembentukan sel darah merah. Karena itu dokter menganjurkan anak-anak untuk mengonsumsi lele," ujarnya.
Lebih lanjut Juwalita mengatakan bahwa yang harus diperhatikan adalah konsumsi lele hanya dianjurkan bagi anak yang sudah memasuki tahapan MPASI (6 bulan ke atas)
"Lele bisa jadi pelengkap nutrisi dan lemak baik untuk anak."