Menguak Mati Suri dari Sisi Medis
- Pixabay/skeeze
VIVA – Near death experience (NDE) atau yang lebih sering dikenal sebagai mati suri merupakan salah satu fenomena yang cukup sering dijumpai di kehidupan sehari-hari.
Dilansir Stylecraze, mati suri sering digambarkan sebagai perasaan bahwa jiwa seseorang telah meninggalkan raganya, dilanjutkan dengan pengalaman melewati terowongan gelap dengan cahaya di ujung terowongan, dan pergi ke dimensi di mana seseorang merasakan perasaan hangat, nyaman dan dicintai.
Bahkan banyak juga yang mengalami kehidupan setelah kematian, sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang menghubungkan pengalaman mati suri ini sebagai suatu kejadian mistik.
Sebagian ahli memprediksi bahwa peristiwa mati suri sebagai sebuah fenomena halusinasi yang disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis dan psikologis. Salah satunya yaitu Rapid Eye Movement (REM) dalam fase tidur yang sangat dalam hingga detak jantungnya hampir tidak dapat terdeteksi.
Fase ini meliputi kelumpuhan otot utama, sistem pernapasan lebih cepat dan gerakan mata yang cepat. Saat fase ini terganggu, seseorang bisa mengalami kelumpuhan sementara saat ia terbawa tidur.
Hal lain yang bisa terjadi adalah adanya halusinasi melihat atau mendengar selama masa transisi dari tidur ke kondisi terjaga atau sebaliknya.
Membahas soal mati suri, DR. Dr. Salim Harris, Sp.S(K), FICA akan membeberkan alasan medisnya lewat tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Jumat 6 April 2018.
Dipandu dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr Reinita Arlin Puspita. Tayangan ini juga bisa Anda saksikan live di link ini pukul 13.00-14.00 WIB.