4 Tips Supaya Tidak Mudah Pikun

ilustrasi demensia
Sumber :
  • Pixabay/jarmoluk

VIVA – Demensia atau sering disebut sebagai penyakit pikun, tidak memiliki obat untuk menyembuhkannya. Untuk itu, dibutuhkan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan dengan cara yang mudah.

Tak sulit dalam melatih otak untuk mencegahnya dari kondisi pikun. Sebab, banyak cara sederhana yang bisa dilakukan agar demensia dicegah sejak dini.

1. Menjaga aliran darah jantung ke otak

Hal pertama yang harus dijaga dalam mencegah demensia yaitu organ jantung. Salah satu caranya, dengan aktif bergerak secara fisik agar kebutuhan oksigen bisa lancar.

"Berpikir positif itu baik untuk jantung dan otak. Selain itu, menjaga aktivitas fisik minimal 30 menit selama 5 kali dalam satu minggu. Aktivitas fisiknya bisa berupa jalan santai aja, tapi kecepatan jalannya sama sehingga aliran oksigen dari jantung ke otak jumlahnya sama," ujar dokter Spesialis Saraf, dr. Gea Pandhita, M.Kes, Sp.S., beberapa waktu lalu.

2. Melatih otak

Menstimulasi mental dan otak melalui hal-hal yang baru, harus dilakukan agar otak terus bekerja. Dengan begitu, otak akan terus berlatih dalam menyerap banyak hal dan menjaga kekuatan mengingat memori.

"Bisa dengan membaca sesuatu. Tidak ada bacaan spesifik, intinya bacaan baru yang membuat otak menyerap hal baru. Disarankan juga membaca sebelum waktu tidur, untuk melatih otak dalam mengingat memori dalam jangka panjang," terangnya.

3 Aktivitas sosial

Kuncinya, menjalankan aktivitas di tengah masyarakat ini harus dari ide dan keinginan sendiri. Dengan begitu, melakukannya tanpa beban dan memberi stimulasi otak lebih baik.

"Dari penelitian, pasien yang aktif di lingkungan sosialnya, akan punya fungsi otak kognitif yang lebih baik dan umur lebih panjang," ungkap Gea.

4. Makanan sehat

Salah satu zat di otak yang mencegah demensia disebut dengan kolin. Untuk itu, disarankan agar mengonsumsi makanan yang kaya akan kolin seperti tempe dan tahu.

"Hindari juga makanan yang memicu gangguan pada aliran darah seperti yang banyak mengandung alkohol. Sebab, makanan itu berisiko menurunkan fungsi kognitif dengan menimbulkan kondisi yang mempersulit aliran darah seperti obesitas dan hipertensi."