Gizi Remaja Perempuan, Ampuh Cegah Anak Stunting

Menkes RI, Nila Moeloek
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Bayi yang lahir pendek, berpeluang memiliki tubuh pendek di kemudian hari. Hal ini tentu membuat anak tersebut diberikan intervensi sedini mungkin dalam langkah pencegahan stunting.

Langkah pencegahan stunting, bisa dimulai sejak pemberian gizi yang tepat pada remaja perempuan. Kemudian, berlanjut di masa kehamilan perempuan tersebut.

“Semakin dini kita mencegahnya, sejak remaja perempuan, maka akan semakin baik hasilnya. Perlu perubahan perilaku, karena cegah stunting itu penting," ujar Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2018 di kawasan Pancoran, dikutip dari rilis kemenkes RI, Kamis 5 Juli 2018.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan bahwa langkah utama perubahan perilaku adalah mengedukasi perbaikan pola pemberian makan. Dimulai dari sebelum menjadi ibu (remaja), kemudian saat hamil, memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan, dan pemberian makanan bergizi seimbang, terutama bagi anak usia dua tahun.

“Itu kuncinya, agar saat anak lahir beratnya tidak kurang dari 2500 gram dengan panjang badan tidak kurang dari 48 cm”, terang dr. Kirana.

Tantangan selanjutnya sesaat setelah bayi dilahirkan, ia perlu mendapatkan colostrum dari air susu ibu (ASI). Bayi hanya membutuhkan air susu ibunya (ASI Eksklusif) selama enam bulan pertama kehidupannya. Setelah itu, saat bayi berusia 6 bulan, jangan sampai terlambat karena bayi perlu diberi makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang.

"Ini menjadi penting, karena apabila diberikan makanan padat namun tidak lengkap kandungan gizinya, maka meski berat dan panjang badan saat lahir optimal (modalitas baik) namun tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal," jelas dr. Kirana.