Tinggi Kolesterol, Ini Jumlah Konsumsi Cumi yang Disarankan

Sate Cumi
Sumber :
  • Pixabay/ Pexels

VIVA – Siapa sangka di balik dagingnya yang gurih dan enak dimakan, cumi-cumi yang menjadi favorit banyak orang dan bisa diolah dalam beragam jenis masakan ini ternyata mengandung kolesterol tinggi. Meski tak setinggi jeroan, otak, atau paru, jumlah konsumsi cumi harus tetap diperhatikan agar kolesterol tidak meningkat. 

"Kalau ini masuknya masih tinggi tapi tidak terlalu tinggi. 100 gram cumi-cumi atau sekitar 2 sampai 3 ekor, jumlah kolesterolnya 230 miligram. Jadi kalau mau makan cumi-cumi segar, 2 ekor masih boleh. Asal setelah itu makanan protein lain jangan tinggi kolesterol, (pilih) ikan atau ayam saja," kata dr Juwalita Surapsari, Mgizi, SpGK, dalam tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 1 April 2019.

Dan berikut ini beberapa fakta dan mitos seputar cumi-cumi seperti disampaikan Juwalita. 

Picu alergi

Pada beberapa orang, alergi makanan laut termasuk cumi bisa sebabkan alergi, namun hanya pada spesifik orang saja yang alergi cumi. 

"Di awal enggak apa-apa makan dulu, lihat reaksi yang ditimbulkan, kalau enggak ada (alergi) enggak apa-apa. Gejala alergi biasanya gatal, kemerahan," jelasnya. 

Tinta cumi 

Jika menganggap tinta cumi mengandung racun dan membuangnya lebih baik jangan lakukan hal itu lagi. Tinta cumi ternyata mengandung nutrisi, protein, lemak. 

"Malah ada yang meneliti anti bakteri, anti kuman."

Ejakulasi dini

Walaupun mengandung selenium (antioksidan) yang diperlukan untuk kesehatan reproduksi, tapi tidak bisa untuk mengatasi ejakulasi dini. 

Tidak baik untuk jantung

Cumi-cumi mengandung kolesterol, jadi harus hati-hati saat mengonsumsinya. Sebagai sumber protein hewani rendah lemak, tidak lantas diperbolehkan konsumsi dalam jumlah banyak agar memiliki jantung sehat. Intinya adalah membatasi konsumsi tidak boleh lebih dari 2 sampai 3 ekor dan disertai konsumsi sayur serta buah. 

Mengandung merkuri

Merkuri biasanya paling banyak di ikan besar yang memangsa ikan kecil seperti tuna, kandungan merkuri pada cumi termasuk yang paling rendah, sehingga termasuk yang aman untuk dikonsumsi karena kadarnya rendah. 

Diabetes

Penderita diabetes selama ini percaya saja jika tidak diperbolehkan mengkonsumsi cumi-cumi, padahal sebenarnya mereka boleh mengkonsumsi asal komposisi makanan lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, serat, lemak baik. 

Atasi stres

Tentu saja hal ini hanya isapan jempol semata, meski mengandung asam amino yang berperan menyeimbangkan neurotransmitter (menyeimbangkan mood), melepaskan stres bisa dengan yang lain. 

Cumi asin sebabkan hipertensi

Setelah dikeringkan kadar garam bertambah, sehingga tidak disarankan mengkonsumsi langsung cumi asin, sebaiknya buat olahan cumi segar dengan sop seperti tom yum, atau asam manis. (tsy)