Ramai Fetish di Twitter, Apa Itu?

Kain jarik gendong.
Sumber :
  • tvOne/Yanri Subekti

VIVA – Tagar #Gilang menjadi trending topik di lini masa Twitter. Tagar ini trending setelah adanya kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Surabaya bernama Gilang.

Kasus ini bermula saat salah satu netizen @m_fikris mengunggah thread Predator "Fetish Kain Jarik" Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY. Dalam thread itu dijelaskan korban bahwa pelaku meminta korban untuk membantunya dalam mengerjakan riset yang dikerjakannya. Pelaku meminta pemilik akun untuk membungkus dirinya sendiri dengan kain jarik lalu difoto atau video dan dikirimkan kepadanya.

Pemilik akun juga diminta untuk membungkus orang lain dengan kain jarik seperti cara yang telah diperintahkan. Pelaku beralasan aksi bungkus membungkus orang dengan kain jarik itu dilakukan untuk penelitian tugas akhir di kampusnya.

"Ampe dia mohon2 gini lah, terus karena gw kasian yaa dia bilang juga karena udah semester 10. Trus katane tenggat waktunya udah mepet. Ampe bilang mau memohon gitu di kaki gw wkkwwk. Ya udah gw mau bantuin dia," jelas akun @m_fikris tersebut.

Baca Juga: Atta Halilintar Siapkan Sapi Jumbo Seberat 1 Ton untuk Idul Adha

Sontak unggahan akun @m_fikris ini menuai banyak komentar dari pengguna media sosial twitter lainnya. Ada beberapa netizen yang menduga bahwa pelaku memiliki fetish. Lalu apa yang dimaksud dengan fetish?

Dilansir dari laman MSD Manual Professional Version, Fetish adalah metode yang disukai untuk menghasilkan gairah seksual. Namun, dalam bahasa umum, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan minat seksual tertentu, seperti bermain peran seksual, preferensi untuk karakteristik fisik tertentu, dan aktivitas atau objek seksual yang disukai. 

Gangguan fetisisme mengacu pada rangsangan seksual yang intens dan berulang karena penggunaan benda mati atau dari fokus yang sangat spesifik pada bagian tubuh non-genital (atau bagian-bagian) yang menyebabkan tekanan signifikan atau gangguan fungsi.

Fetishisme adalah bentuk paraphilia (istilah klinis yang digunakan untuk menggambarkan penyimpangan seksual), tetapi kebanyakan orang yang memiliki fetishisme tidak memenuhi kriteria klinis untuk gangguan paraphilic, yang mengharuskan perilaku, fantasi, atau dorongan kuat orang tersebut menghasilkan tekanan klinis yang signifikan atau gangguan fungsional. 

Ada banyak benda fetish yang umum antara lain celemek, sepatu, barang-barang dari kulit atau lateks, dan pakaian dalam wanita. Fetish dapat menggantikan aktivitas seksual khas dengan pasangan atau dapat diintegrasikan ke dalam aktivitas seksual dengan pasangan yang bersedia. 

Fetish mungkin termasuk pakaian dari lawan jenis (misalnya, pakaian dalam wanita), tetapi jika gairah seksual terjadi terutama karena mengenakan pakaian itu (yaitu, cross-dressing) daripada menggunakannya dengan cara lain, paraphilia dianggap transvestisme atau  bentuk gangguan perilaku seksual parafilia atau ketertarikan seksual pada hal yang tidak biasa atau tabu.

Bagi mereka yang memiliki fetish dapat melakukan sejumlah pengobatan mulai dari psikoterapi, obat-obatan, atau keduanya.